- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 11 November 2024 | 09:03 WIB
: Menteri LHK Siti Nurbaya dalam peresmian Ekoriparian UMRI dan UNILAK di Riau (Biro Humas KLHK)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 2 Oktober 2024 | 20:11 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 351
Jakarta, InfoPublik – Dua perguruan tinggi di Provini Riau, yakni Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Lancang Kuning (UNILAK) berkolaborasi dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) membangun ekoriparian.
Ekoriparian yang diresmikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, ini bertujuan untuk memulihkan kualitas air dan menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memberikan fasilitas edukasi lingkungan kepada masyarakat setempat.
"Ekoriparian yang kesekian kali saya meresmikan dan saya kira ini hal yang sangat baik, karena berhubungan langsung dengan rakyat dan relevansi sosial nya sangat tinggi. Jadi disini ada peran dan manfaat fisik, ada peran dan manfaat ekologis, ada peran dan manfaat sosial budaya ekonomi, ada peran dan manfaat juga arsitektur," ujar Menteri LHK dalam keterangannya terkait rangkaian peresmian Ekoriparian UMRI dan UNILAK di Pekan Baru, Riau, seperti dilansir pada Rabu (2/10/2024).
Ekoriparian UMRI mulai dibangun pada 2023 dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik yang mengolah air limbah dengan kapasitas 13.200 jiwa dan dapat menurunkan beban pencemaran sebesar 16,35 ton Biological Oxygen Demand (BOD) per tahun, serta emisi gas rumah kaca sekitar 206,04 ton setara CO2 per tahun.
Fasilitas yang dikembangkan di ekoriparian ini meliputi ruang terbuka hijau, cafe, foodwaste biodigester, booth UMKM, IPAL, pemanen air hujan, dan kolam indikator berbentuk wetland untuk memperbaiki kualitas air.
“Dari foodwaste biodigester dengan kapasitas 20 kilogram (kg) per hari dapat menyalakan lima tungku kompor selama tiga jam,” katanya.
Sedangkan Ekoriparian di UNILAK mulai dibangun sejak 2022, dilengkapi dengan kawasan konservasi Taman Kehati Arboretum seluas 10 hektare (ha).
“Fasilitas yang dikembangkan di ekoriparian ini meliputi kantin, amphitheater, jogging track, jembatan, dan fasilitas penunjang wisata publik lainnya,” imbuhnya.
Menurut Siti Nurbaya, tingkat relevansi sosial dari ekoriparian terhadap persoalan lingkungan penting untuk diatasi.
Dia menekankan agar dilakukan langkah-langkah pemberdayaan ekonomi masyarakat dan edukasi yang baik selaras dengan kondisi lapangan.
“Sinergi antara KLHK, perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat diharapkan dapat menghadapi tantangan lingkungan yang ada, serta menciptakan lingkungan yang lebih baik, lestari, dan berkelanjutan,” tutur Menteri LHK.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan, Ruby Mulyawan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh KLHK dalam memberikan arahan-arahan terkait pengelolaan dan perlindungan lingkungan di Wilayah Kerja Rokan.
“Dengan diserahkannya Ekoriparian kepada UMRI dan UNILAK semoga dapat dikelola dengan baik secara mandiri untuk dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Riau,” pungkas Ruby Mulyawan.