- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 6 Desember 2024 | 04:09 WIB
: Program Sekolah Kebangsaan yang diselenggarakan Prodi Jurnalistik UIN Jakarta bersama Tular Nalar MAFINDO pada Rabu (9/10/2024)/ foto: Prodi Jurnalistik UIN Jakarta
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:48 WIB - Redaktur: Untung S - 284
Jakarta, InfoPublik - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) berkolaborasi dengan Tular Nalar dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dalam upaya memperkuat literasi digital di kalangan generasi zilenial (Gen Z). Program ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa dalam menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan hoaks, khususnya saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kolaborasi itu diinisiasi karena kampus memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam persoalan kebangsaan. Mahasiswa dan dosen diharapkan memiliki kemampuan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan menangkal narasi yang mengandung Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang sering kali muncul saat pemilihan umum dan pilkada.
Program itu dikemas dalam bentuk Sekolah Kebangsaan dengan tema “Penginderaan Hoaks untuk Pemilu" yang diselenggarakan oleh Program Studi Jurnalistik FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 9 dan 10 Oktober 2024, bertempat di Ruang Teater Lantai 6 Gedung FDIKOM. Kegiatan itu diikuti oleh 110 mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta selama dua hari, dan mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian acara.
Acara itu dibimbing oleh tujuh fasilitator, yang terdiri dari tiga dosen dan empat mahasiswa bersertifikasi sebagai trainer Tular Nalar. Fasilitator tersebut meliputi Dr. Bintan Humiera, M.Si., Fauziah Muslimah, M.I.Kom., Isna Rahmawati, M.Ling., serta mahasiswa terlatih seperti Meisa Aqila, Ari Subagyo, Zharfan Zahir, dan Nurul Khusna Fudolah.
Program ini bertujuan memberikan bimbingan kepada peserta melalui pengalaman belajar yang terstruktur dan interaktif. Para peserta dibagi ke dalam tujuh kelompok, masing-masing terdiri dari tujuh pemilih pemula untuk Pilkada 2024. Tujuannya adalah membekali mereka dengan pengetahuan tentang pemilu, demokrasi, pengenalan hoaks, serta pemahaman mengenai dampak dari penyebaran informasi yang salah.
Setiap kelompok dipandu oleh seorang fasilitator yang menyampaikan materi secara menarik dan terstruktur tentang empat segmen utama. Setelah penyampaian materi, peserta mengikuti uji pemahaman melalui kuesioner sebelum dan sesudah sesi untuk mengukur sejauh mana peningkatan pemahaman mereka.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FDIKOM, Dr. Muhtadi, M.Si., dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap program ini dapat membantu mahasiswa berpikir kritis dan lebih siap menghadapi hoaks selama proses pemilu. “Semoga kegiatan ini bisa membantu mahasiswa berpikir kritis dan mengantisipasi hoaks yang akan menerpa kita selama berlangsungnya pemilu bulan depan,” ujar Dr. Muhtadi dalam siaran pers UIN Jakarta yang diterima, Kamis (9/10/2024).
Ketua Program Studi Jurnalistik FDIKOM, Dr. Bintan Humeira, M.So., juga berharap kegiatan ini membawa manfaat besar bagi mahasiswa dan masyarakat. "Prodi Jurnalistik berharap agar program seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi para peserta dan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apalagi, saat ini sedang ada momentum Pilkada serentak 2024. Besar harapan kami agar mahasiswa dan masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks,” ujar Dr. Bintan.
Rifqi Titah, salah satu peserta dari program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar, mengungkapkan betapa bermanfaatnya kegiatan ini, terutama bagi mahasiswa yang akan berpartisipasi dalam pemilu pertama mereka. “Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Sebagai pemilih baru di pilkada nanti, saya jadi tahu apa saja yang harus saya siapkan,” tutur Rifqi.
Tular Nalar adalah program literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Tular Nalar berfokus pada kelompok pemilih pemula (Gen Z), pre-lansia, dan lansia, dan telah berkembang pesat dalam tiga tahun terakhir.
Sementara itu, MAFINDO adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2016, berkomitmen memerangi misinformasi dan hoaks. Organisasi ini memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan, dengan 20 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. MAFINDO aktif di berbagai bidang, termasuk pencegahan hoaks, edukasi publik, seminar, advokasi, serta pengembangan teknologi anti-hoaks.
Program kolaborasi antara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan MAFINDO ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan literasi digital di Indonesia, terutama menjelang Pilkada 2024 yang membutuhkan kewaspadaan terhadap informasi palsu dan hoaks.