- Oleh Putri
- Sabtu, 7 Desember 2024 | 09:54 WIB
: Menko PMK Pratikno saat kunjungan kerja ke Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)/Foto: Kemenko PMK
Jakarta, InfoPublik – Edukasi mengenai budaya mengonsumsi makanan bergizi harus dilakukan oleh jajaran kementerian dan lembaga hingga tingkat daerah. Hal ini terutama penting dalam mendorong pola konsumsi sumber daya pangan lokal yang kaya gizi untuk tumbuh kembang anak.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno saat kunjungan kerja ke Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada Kamis (31/10/2024).
“Mengenai kualitas gizi, perlu diubah pola pikir masyarakat. Makanan bergengsi saat ini bukan lagi junk food, tetapi juga harus dibudayakan makanan-makanan alami atau natural,” jelas Pratikno.
Ia menambahkan, penting bagi BKKBN untuk mengidentifikasi program, indikator, dan intervensi strategis yang dapat dikorelasikan dengan program kementerian atau lembaga lainnya. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan secara tepat.
Pratikno juga menekankan pentingnya sinergi dalam penanganan stunting, yang memerlukan pendekatan menyeluruh dalam aspek kesehatan, penyediaan infrastruktur penunjang, serta dukungan regulasi dari berbagai kementerian dan lembaga.
“Untuk penanganan stunting yang terkait dengan kualitas gizi dan sanitasi, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sementara ketersediaan pangan lokal akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pertanian,” katanya.
Keaktifan posyandu, lanjutnya, juga memerlukan peran dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.
Kunjungan Pratikno ke kantor BKKBN bertujuan untuk melakukan sinkronisasi program-program pemerintah lintas kementerian dan lembaga agar tepat sasaran, termasuk dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.