- Oleh MC KOTA PADANG
- Minggu, 8 Desember 2024 | 15:16 WIB
: Ilustrasi Aplikasi SATUSEHAT/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik – Chief of Technology Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji, menjelaskan bahwa pengembangan program SATUSEHAT dilakukan oleh Kemenkes untuk mendukung ekosistem teknologi kesehatan. Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
"SATUSEHAT dikembangkan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi serta Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO), yang dirancang sebagai bagian dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional," jelas Setiaji pada Kamis (31/10/2024).
Kemenkes berupaya mengembangkan produk-produk dalam ekosistem SATUSEHAT untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses data kesehatan serta mengelola kesehatan pribadi secara mandiri. Setiaji berharap, adanya ekosistem SATUSEHAT dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pertukaran data kesehatan.
“Dampak dari program ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat Indonesia melalui berbagai fitur seperti SATUSEHAT Mobile, SATUSEHAT Platform, SATUSEHAT Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), SATUSEHAT Logistik, dan lainnya,” lanjut Setiaji.
Sebelumnya, muncul narasi di media sosial yang menyatakan bahwa SATUSEHAT adalah program global. Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa kehadiran SATUSEHAT diusulkan untuk menghadapi pandemi di masa mendatang.
SATUSEHAT merupakan ekosistem pertukaran data kesehatan (Health Information Exchange/HIE) yang menghubungkan sistem informasi atau aplikasi dari seluruh anggota ekosistem digital kesehatan di Indonesia, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), regulator, penjamin, dan penyedia layanan digital.
Sistem SATUSEHAT SDMK dimanfaatkan untuk mengintegrasikan dan mengelola data profil tenaga medis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung kesehatan lainnya. Tujuan sistem ini adalah untuk memfasilitasi pencarian dan integrasi profil, pembaruan data pribadi dan keprofesian, serta layanan registrasi dan perizinan.
Selain itu, SATUSEHAT Logistik digunakan untuk memantau ketersediaan stok vaksin di setiap fasilitas layanan kesehatan, sehingga proses monitoring menjadi lebih mudah.
Apresiasi Manfaat SATUSEHAT
Setiaji menambahkan bahwa SATUSEHAT didesain sesuai dengan cetak biru "Strategi Transformasi Digital Kesehatan" yang dapat diakses publik secara terbuka. Cetak biru ini pertama kali diterbitkan oleh Kemenkes RI pada tahun 2021.
Pemanfaatan SATUSEHAT mendapatkan apresiasi baik dari dalam maupun luar negeri, berupa penghargaan dalam memanfaatkan dan mengimplementasikan teknologi digital yang meningkatkan akses serta kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“SATUSEHAT juga diapresiasi manfaatnya oleh publik, terbukti dari penghargaan yang telah didapatkan oleh SATUSEHAT dari berbagai pihak,” tambah Setiaji.
Salah satu penghargaan yang diraih Kemenkes RI melalui SATUSEHAT adalah The GovTech Prize 2024 untuk kategori kesehatan atas inovasi dalam mengembangkan SATUSEHAT. Penghargaan ini diterima saat World Governments Summit 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 13 Februari 2024.
Dalam dua tahun terakhir, Kemenkes RI telah meraih 12 penghargaan nasional dan internasional lainnya atas upaya melakukan transformasi dan digitalisasi kesehatan, termasuk OpenGov Asia Award 2023, IDC Future Enterprise Awards 2022, IdenTIK 2022, TOP Digital Awards 2023, dan lainnya.
SATUSEHAT juga dapat dimanfaatkan untuk penanganan wabah di masa mendatang, seperti yang telah dilakukan saat pandemi COVID-19 dan pencegahan Monkeypox (Mpox). “Pemanfaatan SATUSEHAT untuk penanganan wabah sangat penting, karena menyediakan data kesehatan berkualitas dan terintegrasi yang dapat mendukung analisis serta pengembangan kebijakan pemerintah,” kata Setiaji.