- Oleh MC PROV ACEH
- Jumat, 17 Januari 2025 | 00:45 WIB
: Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia/Foto: KemenkoPMK
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk menghadapi tantangan pada 2040. Dalam upaya ini, Kemenko PMK menekankan pentingnya lima parameter utama untuk memastikan kualitas SDM Indonesia dimasa depan.
Hal tersebut disampaikan Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito saat mewakili Menko PMK Pratikno pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.
Kelima parameter ini, kata Warsito merupakan bagian dari komitmen untuk memanfaatkan potensi bonus demografi Indonesia.
"Parameter penting dalam menyiapkan SDM yang berkualitas, yaitu kesehatan, kecerdasan, keterampilan, kebekerjaan, dan jaminan sosial," ujar Warsito seperti yang dikutip InfoPublik Kamis (5/12/2024).
Lebih lanjut, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan, mendorong gaya hidup sehat, dan menurunkan beban anggaran kesehatan dimasa depan dengan mengutamakan langkah preventif dan produktif.
Disektor pendidikan, pemerintah memprioritaskan pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan meningkatkan kualitas literasi serta numerasi.
"Investasi terbesar adalah investasi pada anak usia dini. Setiap satu dolar yang diinvestasikan akan menghasilkan 13 dolar dalam jangka panjang," ujar Warsito.
Meskipun demikian, anggaran pendidikan di Indonesia masih jauh dari rekomendasi internasional, yakni dibawah satu persen dari APBN, padahal standar yang disarankan UNESCO adalah 10 persen.
Selain itu, pemerintah juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan vokasi dan kewirausahaan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi era digital.
"Kami juga fokus pada program pengembangan keterampilan dan kewirausahaan sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia," kata Warsito.
Dalam konteks data pembangunan, pemerintah juga berusaha mengintegrasikan data kependudukan, pendidikan, dan kesehatan dalam satu sistem terpadu.
Dengan adanya data yang terintegrasi, program-program intervensi bisa lebih tepat sasaran dan lebih efektif, seperti halnya dalam penanggulangan stunting yang menjadi fokus pemerintah.
"Kami sedang bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk memastikan data yang akurat dan terintegrasi, terutama dalam menghadapi tantangan bonus demografi," jelas Warsito.
Pemerintah juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mempercepat pencapaian target-target pembangunan manusia. Hal ini juga tercermin dalam upaya penguatan sistem data penduduk, yang merupakan fondasi utama untuk merancang kebijakan yang tepat guna.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dengan sebaik-baiknya, menghasilkan SDM yang unggul, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global pada 2040.
Untuk diketahui, INDEF 100 Ekonom bertujuan untuk memberikan sumbangsih pemikiran, Ide, dan gagasan terbaru yang disampaikan oleh para ekonom kepada pemerintah baru sebagai strategi atas perbaikan kondisi perekonomian saat ini dan yang akan datang.
Forum ini akan menjadi wadah urun rembuk untuk menerima rumusan masukan dan pemikiran dari para ekonom Indonesia yang dapat memperkuat kebijakan dalam mengakselerasi ekonomi Indonesia. Selain itu, acara ini menghasilkan buku berisi sumbangsih pemikiran 100 Ekonom Indonesia yang akan diserahkan untuk Presiden Republik Indonesia.