Kementerian PKP - ITB Kolaborasi Lakukan Penataan Kawasan Kota Bandung

: WamenPKP Fahri Hamzah (Ristyan Mega Putra/ Komunikasi Publik Kementerian PKP)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 8 Januari 2025 | 00:12 WIB - Redaktur: Untung S - 418


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, berencana melakukan kolaborasi dalam perencanaan dan pengembangan kebijakan dalam penataan sejumlah kawasan di Kota Bandung.

Kerja sama itu diperlukan agar masyarakat ke depan dapat tinggal di kawasan yang tertata dengan baik dan pemerintah daerah juga mampu menyediakan hunian layak.

“Kementerian PKP merupakan Kementerian yang baru dibentuk dan fokus pada pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Kami ingin mendapatkan berbagai masukan baik dari institusi pendidikan yang ada dan pemerintah daerah mengenai kondisi kawasan permukiman yang bisa di tata,” ujar Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, dalam keterangannya terkait diskusi dengan jajaran akademisi Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) di Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, seperti dilansir pada Selasa (7/1/2025).

Menurut Fahri, masalah yang ada di kawasan permukiman tidak boleh dianggap sepele oleh pemerintah daerah, sebab masyarakat yang akan terdampak.

Untuk itu, institusi pendidikan di daerah diharapkan bisa berperan aktif dalam melakukan riset serta pengabdian masyrakat terkait program penatataan kawasan permukiman.

Kementerian PKP dipastikan siap mendukung pemerintah daerah dalam berbagai program penataan kawasan permukiman kumuh di Kota Bandung, seperti di daerah Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat. Adanya penataan kawasan tersebut diharapkan juga bisa menjadi pilot project  dan menjadi percontohan bagi kota-kota lain.

“ITB sudah melakukan riset dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur dan Pemerintah Kota Bandung juga harus bekerjasama dengan baik. Dalam hal ini hal yang diperlukan adalah bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa  mereka layak mendapatkan kehidupan yang  lebih baik dan tidak hidup di kawasan permukiman yang kumuh dan tidak sehat,” katanya.

Wamen PKP mengusulkan agar pemerintah daerah bisa mengambil gambar atau video drone mengenai kondisi kawasan permukiman kumuh dan institusi perguruan tinggi bisa melakukan riset mengenai akibat atau dampak kawasan tersebut bagi kehidupan masyarakat.

Kementerian PKP dipastikan siap mendorong adanya investor untuk membangun hunian layak bagi masyarakat sekaligus menata kawasannya. Hal itu dilakukan setelah pemerintah daerah mendata tanah yang dimiliki masyarakat apakah legal atau ilegal.

“Proses penataan kawasan seperti ini juga pernah dilakukan di Jepang dan kuncinya adalah kepercayaan dan adanya perjanjian antara investor dan masyarakat mengenai kompensasi pemanfaatan lahan yang ada. Jangan sampai kita biarkan masyarakat hidup terkepung dalam kawasan kumuh dan area yang penuh dengan polusi,” tandas Wamen Fahri.

Sementara itu, Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Haryo Winarso,  didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik SAPPK ITB, Aswin Indraprastha. menyatakan siap melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan Kementerian PKP dalam penanganan kawasan di Kota Bandung. Adanya Kementerian PKP yang fokus terhadap perumahan dan kawasan permukiman juga dinilai sangat baik karena mampu lebih fokus dalam Pembangunan hunian dan kawasan.

“Kami sangat gembira dan siap membuka ruang untuk bisa lebih berkontribusi pada program pemerintah yang menjadi fokus SAPPK baik lingkup mikro seperti arsitektur dan makronya terkait pengembangan kebijakan. Penataan kawasan permukiman, lingkungan dan pembinaan  terhadap juga menjadi tantangan bagi SAPPK guna melakukan riset dan pengabdian masyarakat,” tutup Haryo WInarso.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Senin, 10 Februari 2025 | 16:09 WIB
Strategi Baru Atasi Sampah, Sekda Jabar: TPA Sarimukti Harus Bertahan hingga 2027
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Selasa, 4 Februari 2025 | 11:25 WIB
Nelayan Subang Kini Bisa Simpan Ikan Lebih Lama dengan MCS Bertenaga Surya
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 1 Februari 2025 | 06:52 WIB
Lestarikan Lingkungan, Pertamina dan Warga Tanam Ribuan Bibit Pohon
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Jumat, 31 Januari 2025 | 17:17 WIB
Pemberantasan Korupsi Butuh Sinergi dan Edukasi Sejak Dini
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Rabu, 29 Januari 2025 | 07:38 WIB
Pembersihan Oxbow Cicukang: Langkah Tegas Atasi 850 Ton Sampah
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 28 Januari 2025 | 19:06 WIB
Ekspor Indonesia Tembus USD264,70 Miliar di 2024, Sektor Pertanian Jadi Andalan
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Selasa, 28 Januari 2025 | 12:16 WIB
Pemprov Jabar Simulasikan Efisiensi APBD 2025, Potensi Hemat Rp2 Triliun
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Selasa, 28 Januari 2025 | 12:03 WIB
Potensi Longsor dan Banjir di Jabar, Ini Wilayah Paling Rawan Menurut BMKG