Pemerintah Terus Evaluasi dan Lakukan Perbaikan terhadap Layanan Haji

: Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa, Kemenko PMK, Warsito/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Rabu, 12 Februari 2025 | 00:01 WIB - Redaktur: Untung S - 200


Jakarta, InfoPublik - Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa, Kemenko PMK, Warsito menyampaikan penyelenggaraan ibadah haji bukan hanya memiliki dimensi spiritual, tetapi juga berpotensi besar dalam pengembangan ekosistem ekonomi nasional.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan PT Pos Indonesia beserta berbagai pemangku kepentingan terkait yang digelar di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, pada Selasa (11/2/2025).

Oleh karena itu, evaluasi dan perbaikan terhadap layanan haji perlu terus dilakukan agar semakin optimal dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.

“Penyelenggaraan haji merupakan amanah konstitusi. Dari hasil evaluasi selama ini menunjukkan masih adanya kekurangan dalam beberapa aspek. Pemerintah terus berupaya melakukan inovasi dan perbaikan agar layanan haji semakin baik,” ujar Warsito.

Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penguatan ekosistem ekonomi haji melalui ekspor Bumbu Nusantara untuk memenuhi kebutuhan katering jemaah. Ekspor disektor ini mencapai 70 ton pada 2024.

Selain itu, pemerintah juga telah mengirimkan makanan siap saji untuk layanan katering jemaah di Armuzna. Pada 2024 jumlahnya sebanyak 1,7 juta kotak, sementara potensinya masih sangat besar mencapai 5-6 juta kotak.

Penyediaan kebutuhan pendukung juga sangat diperlukan seperti sabun, pasta gigi, dan perlengkapan mandi lainnya. Transformasi digital juga menjadi perhatian utama dalam peningkatan layanan haji.

"Penggunaan aplikasi Kawal Haji dan sistem International Patient Summary telah diterapkan untuk mempermudah pemantauan kesehatan jemaah haji secara real-time," kata Warsito.

Ia juga menerangkan bahwa tema Haji 2025 adalah “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”. Di sisi lain, kuota petugas haji Indonesia 2025 sebanyak 2.210 orang, turun dari 2024 yang mencapai 4.700 orang.

Hal ini, kata Warsito berpotensi menjadi tantangan dalam menjaga kualitas pelayanan bagi 221.000 jemaah haji.

 

Berita Terkait Lainnya