- Oleh Putri
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 07:07 WIB
: Kepala Badan POM Taruna Ikrar menerima kunjungan delegasi Asian Development Bank (ADB) dalam rangka Country Operation Mission 2025/Foto: BPOM
Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menerima kunjungan delegasi Asian Development Bank (ADB) dalam rangka Country Operation Mission 2025.
Pertemuan yang dilaksanakan pada Selasa (11/2/2025), membahas peluang kerja sama strategis dalam memperkuat sistem regulasi dan laboratorium pengawasan obat dan makanan di Indonesia.
Taruna melalui keterangan resminya Rabu (12/2/2025) menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara BPOM dan ADB, khususnya dalam penguatan sistem kesehatan dan regulasi.
"Kami berharap kerja sama ini semakin erat dan memberikan manfaat nyata bagi pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), penguatan sistem regulasi, serta optimalisasi infrastruktur laboratorium yang sesuai dengan standar internasional,” ujar Taruna.
Selain penguatan laboratorium, BPOM dan ADB juga mengeksplorasi peluang kerja sama diberbagai bidang strategis, termasuk harmonisasi regulasi dengan standar ASEAN dan global, kesiapsiagaan pandemi, serta kolaborasi dengan sektor swasta dalam pengembangan inovasi.
BPOM juga menekankan pentingnya pengembangan kapasitas SDM melalui program pelatihan dan sharing knowledge dengan dukungan ADB.
"Kami optimistis bahwa kerja sama antara BPOM dan ADB akan menjadi langkah transformatif dalam memperkuat sistem regulasi di Indonesia,” kata Taruna.
Pertemuan ini menjadi tonggak awal bagi kolaborasi jangka panjang BPOM dan ADB dalam menciptakan sistem regulasi yang lebih modern, efisien, dan berbasis inovasi untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional.
“Dengan dukungan ADB, kami berharap dapat semakin meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai otoritas regulasi yang diakui secara global,” kata Taruna.
ADB dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam berbagai proyek infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.
Director of Human and Social Development ADB, Sectors Group Karin Schelzig menyambut dengan terbuka rencana keberlanjutan kerja sama bersama BPOM.
"BPOM sebagai bagian dari Pemerintah Indonesia memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan ADB karena mendukung prioritas nasional, termasuk ketahanan pangan dan pembangunan SDM sebagaimana yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar Karin.
Salah satu agenda utama yang dibahas dalam pertemuan adalah terkait peningkatan standar kualitas laboratorium pengawasan obat dan makanan.
Topik lainnya adalah mengenai efektivitas operasional BPOM dalam memastikan keamanan produk obat dan makanan yang beredar di masyarakat.
Laboratorium memiliki peran krusial dalam sistem pengawasan nasional terhadap obat dan makanan.
Untuk menjawab tantangan global dan meningkatnya ekspektasi publik, BPOM merancang Grand Design for Strengthening Drug and Food Control Laboratories 2023–2045.
Grand Design Laboratorium BPOM
Grand design laboratorium BPOM mencakup berbagai strategi utama, antara lain pertama, jaringan Laboratorium Terintegrasi- Membangun distribusi laboratorium yang optimal dan saling terhubung melalui jaringan laboratorium terpadu untuk cakupan pengawasan yang lebih luas.
Kedua, konsep Green Laboratory dan Berkelanjutan- Menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan laboratorium, termasuk efisiensi energi dan konservasi sumber daya.
Ketiga, transformasi Digital Laboratorium- Mengembangkan digitalisasi dalam proses pengujian, pengelolaan data, dan pertukaran informasi guna meningkatkan ketepatan dan efisiensi.
BPOM juga berencana membangun 43 kantor regional dan laboratorium pengawasan nasional sebagai bagian dari implementasi grand design tersebut.
Dalam hal ini, BPOM mengajukan dukungan dari ADB untuk pengembangan infrastruktur laboratorium yang berstandar internasional.