Ada Tiga Kunci Sukses Penerapan Pendidikan Karakter di Indonesia

: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip LatipulhayatDalam acara silaturahmi bersama Yayasan Pendidikan Persatuan Guru Islam Indonesia (YP PGGI) di Bandung (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 9 April 2025 | 20:53 WIB - Redaktur: Untung S - 296


Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, mengungkapkan tiga kunci sukses dalam penerapan pendidikan karakter di Indonesia. Kunci tersebut meliputi pendidikan berbasis akidah dan akhlak, pembelajaran yang menyenangkan dan menghargai potensi setiap anak, serta penguatan kemitraan strategis antara pemerintah dan sekolah swasta.

Dalam acara silaturahmi bersama Yayasan Pendidikan Persatuan Guru Islam Indonesia (YP PGGI) di Bandung pada Rabu (9/4/2025), Wamen Atip menilai PGGI telah berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang penuh kasih.

Ia mengapresiasi inovasi yang diterapkan, seperti pendekatan deeper learning dan pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, ia juga mengapresiasi fasilitas modern yang dimiliki PGGI, termasuk lapangan basket berstandar nasional dan masjid multifungsi yang mendukung keseimbangan spiritual dan sosial siswa.

“Ini bukti nyata bahwa sekolah swasta bisa sejajar bahkan melampaui sekolah negeri dalam hal kualitas. Mari kita terus bangun pendidikan yang memerdekakan dan memanusiakan demi masa depan generasi Indonesia yang unggul,” ujar Atip.

Walikota Bandung, Muhammad Farhan, juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Bandung dalam mendukung pendidikan inklusif dan berkeadilan. Karena dari 36 ribu lulusan SD di Bandung, hanya setengahnya yang dapat melanjutkan ke SMP negeri. “Selain itu, juga pentingnya keberadaan sekolah swasta untuk memastikan pendidikan tetap terjangkau dan merata,” ujarnya.

Wamen Atip menekankan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada nilai akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter yang cerdas secara intelektual, luhur secara moral, dan tangguh menghadapi tantangan zaman. “Pendidikan bermutu adalah hak setiap anak Indonesia. Kita tidak hanya ingin menghasilkan generasi yang cerdas, tetapi juga yang berakhlak dan siap bersaing secara global,” ungkapnya.

Atip juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga masyarakat, pesantren, dan organisasi keagamaan untuk menciptakan sistem pendidikan yang merata dan berkualitas. Pesantren, menurut Atip, berperan sebagai pilar peradaban masa depan dan harus aktif berinovasi untuk mencetak santri yang tidak hanya paham agama, tetapi juga menguasai teknologi, bahasa asing, dan kepemimpinan global.

“Pendidikan adalah proyek bangsa. Pemerintah, masyarakat, guru, orang tua, dan murid semua punya peran. Mari kita bergandengan tangan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Atip.

Melalui kolaborasi dan gotong royong, pendidikan bermutu di Indonesia bukan lagi impian, melainkan cita-cita yang siap diwujudkan bersama.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 17 Mei 2025 | 18:41 WIB
Kemendikdasmen Dorong Lagu KICAU Jadi Media Pembelajaran Karakter di PAUD
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 16 Mei 2025 | 20:08 WIB
Kemendikdasmen Dorong Pendidikan Bermutu untuk Semua lewat Partisipasi Semesta
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 16 Mei 2025 | 17:28 WIB
Kemendikdasmen Latih Guru Koding dan AI, Tekankan Etika Digital Sejak Dini
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 14 Mei 2025 | 04:48 WIB
Kemendikdasmen Genjot Literasi dan Sastra di Jawa Tengah
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 12 Mei 2025 | 17:51 WIB
Kemendikdasmen Dorong Universitas Siapkan Guru Unggul lewat Prodi PPG dan S2