- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 14 Mei 2025 | 21:57 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 17 April 2025 | 15:21 WIB - Redaktur: Untung S - 272
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Radio Elshinta Berkolaborasi menyiarkan informasi kebijakan strategis pemerintah, untuk menjangkau masyarakat, khususnya di luar wilayah perkotaan (urban) yang belum sepenuhnya tersentuh oleh media digital, sebagai bagian dari perang melawan disinformasi.
“Tentu dalam rangka kerja sama saya dukung. Ibu Dirjen nanti mungkin bisa berkomunikasi, karena Elshinta ini usia sudah 50 tahun lebih dan memang punya karakteristik yang kuat di kalangan pendengar radio,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam audiensi dengan jajaran manajemen Radio Elshinta di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/4/2025).
Meutya menjelaskan, Radio Elshinta dinilai memiliki kekuatan untuk menjangkau pendengar dengan pendekatan yang hangat dan terpercaya karena memiliki pengalaman lebih dari setengah abad dan jaringan siaran di sembilan kota besar di Indonesia.
Hal ini dinilai menjadikan media penyiaran swasta tersebut tetap relevan di tengah dominasi platform digital.
“Termasuk kita dulu, di waktu saya jadi jurnalis, pasti sambil mau berangkat ke tempat liputan, dengarnya Elshinta. Bahkan sebelum kita berangkat wawancara, rujukan dasar waktu itu karena online belum secepat sekarang adalah radio,” ungkapnya.
Lebih lanjut Meutya menjelaskan, kerja sama ini diarahkan untuk mendukung diseminasi informasi kebijakan publik, kampanye literasi digital, serta pelurusan isu-isu strategis pemerintah.
Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Ditjen KPM) Kemkomdigi juga tengah menyiapkan format dan pendekatan siaran yang lebih komunikatif dan menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Saya ingin menyampaikan selamat datang. Kita mohon kesiapan dari Elshinta untuk membantu mengkomunikasikan, karena salah satu tugas Komdigi juga adalah komunikasi publik,” lanjut Menkomdigi.
Ia juga menegaskan bahwa sinergi dengan media menjadi bagian dari strategi komunikasi pemerintah yang lebih menyeluruh dan terintegrasi, termasuk melalui materi yang dikelola oleh Presidential Communication Office dan Kementerian Sekretariat Negara.
“Sengaja ada kata ‘medianya’ untuk penguatan kerja sama dengan media. Memang materi-materi kami juga banyak di-feeding oleh kantor istana, khususnya dari Kementerian Sekretariat Negara,” tandas Meutya Hafid.