- Oleh Isma
- Rabu, 14 Mei 2025 | 20:19 WIB
: Petugas menata paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ilir Barat (IB) II Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (15/4/2025). Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan pemberian paket MBG untuk ibu hamil dan menyusui serta anak balita non Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 8,2 juta orang penerima hingga Desember 2025 atau 10 persen dari kuota MBG keseluruhan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 22 April 2025 | 21:18 WIB - Redaktur: Untung S - 323
Jakarta, InfoPublik – Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Inovasi, Billy Mambrasar, menegaskan bahwa dirinya maupun Yayasan Kitong Bisa tidak mendapatkan perlakuan khusus atau fasilitas istimewa dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan menanggapi isu yang beredar seputar keterlibatannya dalam program tersebut.
“Saya mengapresiasi rekan-rekan media yang terus menyampaikan informasi dan kritik membangun. Ini penting agar pemerintah selalu bekerja sesuai regulasi dan berpihak pada rakyat,” ujar Billy dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (22/4/2025).
Dia menjelaskan, Yayasan Kitong Bisa telah berkontribusi selama lebih dari 16 tahun, terutama di bidang pendidikan di Indonesia Timur. Yayasan ini juga aktif memberikan beasiswa kepada 72 mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Meski demikian, Billy menegaskan bahwa keterlibatan yayasan dalam program MBG tetap mengikuti aturan yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Saya sebagai pendiri Yayasan Kitong Bisa saat ini hanya menjabat sebagai Dewan Penasihat. Semua tahapan administrasi kami lalui sesuai prosedur, bahkan beberapa dapur belum beroperasi karena belum memenuhi syarat,” jelasnya.
Billy juga menegaskan bahwa dukungannya terhadap program pemerintah, termasuk MBG, bukan untuk kepentingan pribadi. Sebagai bagian dari tim kampanye Prabowo, dia meyakini visi besar pemerintahan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Di luar perannya sebagai Staf Khusus Presiden, Billy tetap aktif sebagai aktivis sosial dan lingkungan. “Saya tidak mengejar jabatan. Dukungan saya lahir dari keyakinan terhadap visi pembangunan Indonesia. Sebagai masyarakat biasa, saya tetap ingin berkontribusi melalui jalur sosial,” tegasnya.
Billy mengajak seluruh pihak mendukung program-program pemerintah yang pro-rakyat. “Jika ada kekurangan, berikan kritik membangun. Tapi jika programnya baik, mari bersama-sama kita dukung untuk kemajuan Indonesia,” pungkasnya.