Wamendagri Dorong Bali Maksimalkan Pengelolaan Sampah

: Wamendagri Bima Arya Sugiarto saat mengunjungi ecoBali Recycling di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (10/5/2025). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)


Oleh Eko Budiono, Senin, 12 Mei 2025 | 19:26 WIB - Redaktur: Untung S - 369


Jakarta, InfoPublik  - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mendorong segenap masyarakat, dan jajaran pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Bali untuk memaksimalkan pengelolaan sampah secara lebih optimal.

Hal tersebut disampaikan Bima, melalui keterangan resmi, Senin (12/5/2025).

Menurut Bima, pengelolaan tersebut harus dilakukan dari hulu ke hilir serta melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pihak swasta.

Bima  menegaskan, masyarakat di Bali memiliki potensi besar dalam menyukseskan pengelolaan sampah. Secara budaya, masyarakat Bali memiliki aktivitas keagamaan yang kental dan taat, sedangkan dari sisi industri, Bali pun didukung oleh bisnis hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang terus berkembang.

“Karena itu harus diiringi, diimbangi, dengan kesadaran di hulu untuk memilah dan memilih. Saya kira kepala daerah bisa mengkoordinasikan camat, lurah, kades, banjar untuk fokus di hulu ini,” kata Bima  usai mengunjungi ecoBali Recycling di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (10/5/2025).

Bima menyatakan, persoalan sampah yang selama ini menjadi tantangan bagi semua pihak sebagian besar terjadi di hulu. Meskipun teknologi canggih telah digunakan, pengelolaan sampah diyakini akan kurang optimal apabila permasalahan di sektor hulu tidak ditangani dengan baik.

Untuk itu, diperlukan sistem yang efektif guna menyelesaikan persoalan tersebut. “Ini perlu kebijakan, perlu penganggaran, saya kira begitu. Jadi ini akan saya bawa ke Satgas [Pengelolaan] Sampah untuk dirumuskan formulanya seperti apa,” ungkapnya.

Bima mengatakan, pengelolaan sampah di Bali membutuhkan penanganan ekstra.

Hal itu karena kawasan tersebut memiliki industri horeka yang besar, yang berkontribusi pada peningkatan volume sampah.

Oleh karena itu, Bima berharap Provinsi Bali mampu menjadi daerah percontohan dalam pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Ia menegaskan di Bali sudah ada beberapa model bisnis pengelolaan sampah yang dapat dikembangkan.

Ke depan, dirinya menekankan pemerintah akan mendorong kota-kota besar yang memiliki volume sampah tinggi untuk menyiapkan lahan incinerator. Ia memastikan selain menyiapkan lahan incinerator, pemda juga perlu memastikan kesiapan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

“Di hulunya dipilih-dipilih, kemudian di hilirnya ada offtaker-nya. Jadi waste-to-energy itu jelas, nanti bisa berdaya maksimal dibeli oleh siapa,” katanya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 14:08 WIB
Sekda Sleman Ajak Warga Kelola Sampah dari Rumah
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Sabtu, 14 Juni 2025 | 06:49 WIB
DWP Kota Tidore Bentuk Unit Bank Sampah
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 12 Juni 2025 | 10:15 WIB
Indonesia Perangi Sampah! Pemda Kompak Ambil Bagian
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 10 Juni 2025 | 10:28 WIB
Wali Kota Tidore: Persoalan Sampah di Sofifi Butuh Kesadaran Kolektif
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 10 Juni 2025 | 14:06 WIB
Gorontalo Darurat Sampah, Pemerintah Provinsi Percepat Pembenahan TPA
  • Oleh MC KAB MURUNG RAYA
  • Minggu, 8 Juni 2025 | 18:50 WIB
Bupati Mura Dorong Kesadaran Kolektif Atasi Persoalan Sampah
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 3 Juni 2025 | 19:43 WIB
Hari Lingkungan Hidup, DLH Tidore Gelar Aksi Bersih Sampah Plastik