Kemendikdasmen Genjot Literasi dan Sastra di Jawa Tengah

: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, hadir langsung menyapa para pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Balai Bahasa Jawa Tengah, sekaligus berdialog dengan komunitas literasi dan sastra dari berbagai daerah. (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 14 Mei 2025 | 04:48 WIB - Redaktur: Untung S - 261


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggelar serangkaian program penguatan literasi, sastra, dan revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, hadir langsung menyapa para pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Balai Bahasa Jawa Tengah, sekaligus berdialog dengan komunitas literasi dan sastra dari berbagai daerah.

Wamen Fajar menyoroti peran penting media digital dalam pelestarian bahasa daerah. Menurutnya, anak-anak saat ini lebih akrab dengan bahasa gaul dan kurang menggunakan bahasa daerah karena latar belakang keluarga yang beragam.

“Ini tantangan sekaligus peluang. Gunakan media sosial untuk mengangkat bahasa daerah dalam bentuk yang menarik dan relevan dengan dunia anak muda,” ujar Fajar, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Rabu (14/5/2025).

Ia juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa daerah di kelas awal, karena terbukti dapat meningkatkan pemahaman pelajaran secara signifikan. “Bahasa ibu membentuk dasar berpikir anak. Pemanfaatannya dalam pendidikan adalah investasi jangka panjang,” tegasnya.

Sebanyak 28 pelajar pemenang FTBI Provinsi Jawa Tengah tampil memukau dalam acara ini. Penampilan mereka juga didokumentasikan sebagai bagian dari kampanye nasional menuju Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) di Jakarta pada akhir Mei 2025.

Fajar menyampaikan harapannya agar para pemenang FTBI tidak hanya menjadi “tunas”, tapi juga tumbuh menjadi “pohon” yang meneduhkan dan menghidupkan bahasa daerah. “Pemerintah, sekolah, keluarga, dan komunitas harus bersinergi menjaga warisan budaya ini,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kemendikdasmen juga mensosialisasikan Bantuan Pemerintah (Banpem) tahun 2025 bagi komunitas literasi dan sastra. Bantuan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas, memperluas jangkauan, serta memberi penghargaan bagi komunitas yang aktif dan berdampak.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyebut literasi dan sastra sebagai kekuatan strategis dalam membangun karakter bangsa. “Sastra membentuk nalar dan nilai. Komunitas literasi adalah ujung tombak dalam mencerdaskan generasi emas Indonesia,” katanya.

Tahun ini, pemerintah menyalurkan:

  • Rp50 juta untuk 100 komunitas literasi,
  • Maksimal Rp100 juta untuk komunitas sastra,
  • Rp25 juta bagi sastrawan yang telah mengabdi minimal 40 tahun,
  • Rp40 juta bagi sastrawan dengan pengabdian minimal 50 tahun.

Koordinator FTBM Purbalingga, Parimim, menyambut baik program ini dan berharap bantuan dapat mendukung program “Menulis Desa”, yang melibatkan warga dalam menulis kisah tentang kampung halaman. “Ini bukan sekadar menulis, tapi melestarikan identitas dan kebanggaan lokal,” jelasnya.

Sementara itu, pegiat literasi dari Salatiga, Norman, menekankan pentingnya literasi digital. “Anak-anak akrab dengan gawai, tapi belum terbiasa dengan buku digital. Literasi digital harus digerakkan bersama,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari legislatif. Musyarofah, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, menegaskan komitmen pihaknya mendukung program literasi dan sastra meski di tengah keterbatasan anggaran. “Kami dorong kegiatan kreatif yang berdampak langsung bagi masyarakat,” katanya.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 23 Juni 2025 | 13:27 WIB
Wamendikdasmen: Penerimaan Siswa Baru Harus Jadi Wajah Pendidikan yang Inklusif
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 23 Juni 2025 | 09:06 WIB
SPMB Nganjuk Jadi Contoh Praktik Baik Penerimaan Siswa Baru di Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 23 Juni 2025 | 08:57 WIB
Revitalisasi Bahasa Daerah: Guru Jadi Garda Depan Pelestarian Bahasa Ibu
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 19 Juni 2025 | 21:58 WIB
Program CPNS Setneg ke Sekolah Perkuat Mutu Pendidikan
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Kamis, 12 Juni 2025 | 11:53 WIB
Bahasa Daerah Terancam Punah, Pemprov Kalbar Perkuat Komitmen Revitalisasi