30 Ribu Orang Hadiri Doa Bersama Dukung MBG dan Pelindungan Anak di Dunia Digital

: Ditjen Komunikasi Publik dan Media dengan Pondok Pesantren Al Baghdadi Gelar Doa Bersama: Dorong Gizi Seimbang dan Perlindungan Anak di Era Digital. (Dok. Ditjen KPM Kemkomdigi)


Oleh Wahyu Sudoyo, Minggu, 18 Mei 2025 | 21:07 WIB - Redaktur: Untung S - 313


Karawang, InfoPublik — Sebanyak 30.000 peserta memadati kompleks Pondok Pesantren Al Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, dalam acara Doa Bersama untuk Generasi Sehat di Era Digital.

Kegiatan hasil kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dengan Pondok Pesantren Al Baghdadi itu menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan dan menguatkan dua program nasional unggulan, yakni Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS).

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan, program MBG merupakan upaya konkret pemerintah dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan tangguh, dengan menyasar pelajar dari PAUD hingga SMA, serta para santri di pesantren.

“Sebanyak 30.000 pesantren yang menaungi lima juta santri telah kami data sebagai penerima manfaat. Kami akan membangun infrastruktur layanan gizi di pesantren-pesantren besar dan mendesain sistem yang adaptif untuk pesantren kecil agar juga bisa melayani sekolah di sekitarnya,” ujar Dadan di Karawang, pada Sabtu (17/5/2025).

Menurut Kepala BGN, program ini juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal karena melibatkan masyarakat sebagai penyedia tenaga kerja dan bahan pangan. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.

Sementara itu, Direktur Komunikasi Publik Kemkomdigi Bambang Dwi Anggono yang akab dipanggil Ibenk menyoroti pentingnya PP TUNAS, regulasi terbaru pemerintah yang menitikberatkan pada pelindungan anak di ruang digital. 

Ia menekankan bahwa kemajuan teknologi harus diimbangi dengan literasi dan perlindungan yang kuat terhadap generasi muda.

“Hingga Mei 2025, Program MBG telah menjangkau 3,4 juta penerima di 1.200 lokasi. Target kita adalah menjangkau 82,9 juta penerima hingga akhir tahun ini. Ini adalah wujud nyata kepedulian negara terhadap kesehatan anak-anak Indonesia, baik secara fisik maupun mental,” ungkapnya.

Ibenk juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan digital yang aman. 

“Cyberbullying dan konten negatif berpotensi merusak karakter anak bangsa. Perlindungan digital adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas dia.

Acara Doa Bersama ini dinilai tidak hanya menjadi ajang penyampaian program strategis nasional, tetapi juga momen reflektif dan spiritual untuk memperkuat semangat persatuan dan kepedulian terhadap masa depan anak-anak Indonesia.

Dengan harapan dan doa bersama, lanjutnya, pemerintah optimis bahwa ke depan akan lahir generasi yang sehat, kuat, dan cerdas, siap menghadapi tantangan global di era digital.

Acara ini turut dihadiri perwakilan dari Pusat Studi dan Kebijakan Pendidikan Ustaz Adithiya Warman Jaelani serta sejumlah tokoh publik seperti Opie Kumis dan Bopak Castello.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 17:15 WIB
PIP, Ujung Tombak Informasi Publik di 3T
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 12 Juni 2025 | 22:58 WIB
Menkomdigi Dorong Perluasan Konektivitas Digital di Wilayah 3T