- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Senin, 23 Juni 2025 | 19:28 WIB
: Menteri Sosial Saifullah Yusuf berpidato saat kunjungan kerja di sekolah International Islamic Boarding School (IIBS) Al Hikmah, Batu, Jawa Timur, Senin (19/5/2025).Kementerian Sosial bekerja sama dengan pihak lembaga pendidikan swasta untuk penyediaan modul kurikulum maupun instrumen pendidikan dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat agar nantinya berkualitas. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.)
Oleh Eko Budiono, Senin, 19 Mei 2025 | 20:54 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 446
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengharapkan jumlah peserta didik yang tertampung di dalam program Sekolah Rakyat bisa mencapai lebih dari 10 ribu pelajar.
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul, seusai Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama untuk Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Al-Hikmah International Islamic Boarding School di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (19/5/2025). "Harapan kami kalau bisa di atas 10 ribu pelajar. Tapi ini masih berharap ya, belum pasti," kata Gus Ipul.
Sebanyak 10 ribu pelajar itu merupakan akumulasi dari siswa siswi jenjang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Sekolah Rakyat.
Para peserta didik di Sekolah Rakyat adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu yang masuk di dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
DTSEN sendiri merupakan sistem data tunggal yang di dalamnya memuat informasi menyoal kondisi sosial ekonomi keluarga se-Indonesia.
Gus Ipul menyebut, sudah menerima laporan terkait perkembangan jumlah anak-anak yang telah terdaftar sebagai calon peserta didik Sekolah Rakyat, yakni sekitar lima ribu orang. "Kalau sekarang target yang bisa tertampung sekitar lima ribu siswa," ucapnya.
Menurutnya, harapan soal 10 ribu lebih pelajar akan menyesuaikan dengan ketersediaan fasilitas Sekolah Rakyat yang ada di masing-masing daerah se-Indonesia.
Saat ini, ada 53 bangunan yang diperuntukkan sebagai fasilitas belajar mengajar Sekolah Rakyat sedang dilakukan renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Seiring berjalannya waktu, jumlah fasilitas Sekolah Rakyat dikatakannya dimungkinkan akan bertambah, seiring dengan terus terlaksananya pengusulan dari Kementerian Sosial kepada Kementerian PU soal lokasi untuk program tersebut.
"Yang 53 sudah berproses untuk direnovasi, karena sudah dikatakan layak. Prosesnya kami mengajukan ke Kementerian PU untuk disurvei supaya mengetahui layak atau tidak. Mudah-mudahan ke depan bisa ada 100 titik," ujar Mensos.
Mantan Wagub Jawa Timur itu berharap, dengan lahirnya program pada bidang pendidikan ini bisa melahirkan banyak generasi penerus yang akan membawa kemajuan bagi bangsa.