Wamenkomdigi Ajak Generasi Muda Pahami Politik dari Sejarah Negara

: Wamenkomdigi Nezar Patria dalam Talkshow Road to Congress Jakarta Model Congress di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat (foto: Humas Kemkomdigi)


Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 19 Mei 2025 | 23:50 WIB - Redaktur: Untung S - 271


Jakarta, InfoPublik – Generasi muda harus memahami politik dari akar paling dasar, yakni sejarah negara, agar siap menjadi garda terdepan dalam menghadapi tantangan abad ke-21.

Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria dalam Talkshow Road to Congress Jakarta Model Congress di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/5/2025).

“Pada 2025, Indonesia sudah berusia 80 tahun dan tidak akan bisa mundur kembali. Masyarakatnya yang sangat terkoneksi, network society yang sangat digitalize. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana menangkap ide-ide dasar mengapa kita harus hidup bersama di bawah Indonesia, di bawah Merah Putih," kata Wamenkomdigi.

Nezar menjelaskan, upaya membangun kesadaran berpolitik dimulai dengan memahami sejarah terbentuknya negara, dasar pemikiran politik, serta nilai-nilai idealisme kenegaraan.

Para pendiri bangsa, lanjutnya, juga diilhami pemikian Thomas Hobbes, John Locke, hingga Jean-Jacques Rousseau, dalam merumuskan Republik Indonesia.

“Sejarah pemikiran politik itu dengan cita-cita Indonesia sebagai negara bangsa yang plural namun bersatu dalam semangat kebangsaan. Salah satunya dari teori kontrak sosial Rousseau yang menjadi fondasi pembentukan negara modern,” ungkapnya.

Ia mengingatkan generasi muda untuk tidak apatis terhadap politik agar bisa tetap menjaga stabilitas bangsa di masa depan.

Dalam hal ini, Nezar memberikan ilustrasi kontras dua negara, yakni Denmark yang memiliki stabilitas politik dengan Suriah yang menjadi korban konflik politik berkepanjangan.

“Negara itu hanya mungkin timbul, hanya boleh hadir kalau ada yang namanya general will, kehendak umum. Apa beda Denmark dengan Suriah? Denmark kita tahu satu negeri yang welfare state, sementara Suriah kita lihat hancur lebur akibat konflik itu, itu karena apa? Karena politik,” jelas dia.

Oleh karena itu generasi muda hari ini diminta harus siap menghadapi tantangan abad ke-21, mulai dari penguasaan teknologi hingga memahami dinamika geopolitik dan sosial.

“Soal penguasaan teknologi, memahami geopolitik, memahami segala hal-hal yang sifatnya teknikal, sehingga kalian menjadi sumber daya manusia yang unggul,” tandas Wamenkomdigi.

Turut hadir dalam talkshow ini, Staf Khusus Presiden RI Dirgayuza Setiawan sebagai narasumber kedua.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 22:22 WIB
Pemko Dumai Bidik Penghargaan KEJAR Award 2025
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 08:55 WIB
Indonesia Gandeng ZTE Bangun Pusat Riset dan Pengembangan Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 21:32 WIB
Masyarakat Sulawesi Selatan Diajak Lindungi Anak dari Bahaya Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 21:31 WIB
Wamen Komdigi Minta Insan Media Pertahankan Jurnalisme Berkualitas
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 11:39 WIB
Menkomdigi: Hasil Kerja Balai Monitoring Kita Rasakan Setiap Hari
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 05:30 WIB
Pemkab Pulang Pisau: Pemuda Harus Jadi Pemimpin yang Mencerahkan