- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Selasa, 17 Juni 2025 | 16:48 WIB
: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kedua kiri) menyapa sejumlah anak-anak usai mengunjungi sejumlah calon siswa Sekolah Rakyat di Dusun Gunung Sulah, Way Halim, Bandar Lampung, Lampung, Senin (12/5/2025). Kemensos akan membangun dua lokasi pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung dengan kapasitas mencapai 100 siswa dari setiap jenjang dari SD, SMP, dan SMA yang merupakan bagian dari 53 lokasi pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Indonesia. ANTARA FOTO/Ardiansyah/YU
Oleh Eko Budiono, Rabu, 21 Mei 2025 | 13:13 WIB - Redaktur: Untung S - 224
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan, fungsi sentra sebagai tempat layanan rehabilitasi sosial tidak mengalami perubahan meskipun Sekolah Rakyat akan dijalankan di seluruh sentra terpadu.
Gus Ipul mengatakan masyarakat yang memerlukan perawatan, konseling maupun program rehabilitasi sosial tetap dapat mengakses layanan seperti biasa.
“Sentra itu melayani masyarakat yang memerlukan perawatan, konsultasi atau secara umum rehabilitasi sosial. Itu tetap jalan,” ujar Gus Ipul melalui keterangan resmi, Rabu (21/5/2025).
Kehadiran Sekolah Rakyat, kata Gus Ipul, bukan mengambil alih ruang, melainkan berjalan berdampingan dan beriringan dengan kegiatan utama sentra.
“Kita ingin memuliakan semuanya. Baik yang membutuhkan layanan di sentra maupun anak-anak dari keluarga rentan yang kini bisa mengakses pendidikan dasar lewat Sekolah Rakyat,” katanya.
Gus Ipul menyebutkan, Sekolah Rakyat sebagai bagian dari ikhtiar Kementerian Sosial dalam menyasar kelompok miskin dan miskin ekstrem.
Melalui pendekatan pendidikan yang menyatu dengan pelayanan sosial, kementerian berupaya mengatasi putus sekolah dan keterbatasan akses pendidikan dasar, sehingga penekanan utamanya ialah fungsi sentra tidak berubah.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) menyampaikan bahwa sebanyak 63 Sekolah Rakyat yang siap beroperasi pada tahun ajaran baru pada Juli 2025.
"Sampai 12 Mei kemarin, kami catat ada 63 titik yang mulai beroperasi pada Juli tahun ini. Insya Allah pertengahan Juli sudah dimulai," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Agus Zainal Arifin, melalui keterangan resmi, Senin (19/5/2025).
Ia menyampaikan, bahwa lokasi Sekolah Rakyat yang siap beroperasi itu tersebar di Pulau Jawa sebanyak 34 titik, Sumatera sebanyak 13, Sulawesi sebanyak 8 titik, Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 3 titik, Kalimantan 2 titik, Maluku 2 titik, dan Papua 1 titik.
Setelah 63 sekolah itu beroperasi, ujar Agus, pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di titik lainnya secara bertahap.