Perguruan Tinggi Jadi Katalisator Inovasi AI: Dorong Pembelajaran Lebih Cerdas dan Personal

: Wamenkomdigi Nezar Patria (foto: Humas Kemkomdigi)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 23 Mei 2025 | 21:19 WIB - Redaktur: Untung S - 331


Jakarta, InfoPublik – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat pengetahuan, tetapi juga garda depan inovasi Artificial Intelligence (AI).

Dengan kekuatan riset, pengelolaan data, dan infrastruktur akademik, kampus-kampus di Indonesia kini memainkan peran strategis dalam mengembangkan AI untuk pendidikan—mulai dari sistem tutorial pintar (intelligent tutoring system) hingga analisis pembelajaran berbasis data (learning analytics).

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan hal itu dalam Kuliah Umum Telkom University Purwokerto yang digelar secara virtual dari Jayapura, Kamis (22/5/2025).

"Posisi perguruan tinggi sangat strategis. Mereka tidak hanya melakukan riset AI, tetapi juga mengujicobakannya langsung dalam proses belajar-mengajar," ujarnya.

Salah satu terobosan yang digarisbawahi adalah intelligent tutoring system—sebuah sistem AI yang mampu memberikan pengajaran personal sesuai kebutuhan mahasiswa.

"Dengan AI, feedback bisa diberikan secara real-time, sehingga dosen dan mahasiswa dapat segera mengevaluasi dan meningkatkan metode pembelajaran," tambah Nezar.

Tidak hanya itu, AI juga memungkinkan perguruan tinggi memanfaatkan learning analytics untuk menganalisis pola belajar mahasiswa. Data seperti tingkat kehadiran, partisipasi diskusi, hingga hasil ujian dapat diolah untuk mendesain kurikulum yang lebih tepat sasaran.

"Ini bukan sekadar teknologi, melainkan transformasi pendidikan berbasis data," tegas Nezar.

Namun, pengembangan AI di perguruan tinggi tidak bisa berjalan sendiri. Wamenkominfo menyebutkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan kerangka regulasi, termasuk draf Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengembangan AI, yang diharapkan rampung dalam dua bulan ke depan.

"Kami ingin memastikan ada kolaborasi kuat antara kampus, industri, dan komunitas pengembang. Dukungan industri sangat penting untuk mematangkan inovasi AI di kampus," jelasnya.

Beberapa universitas telah memulai langkah ini dengan menjalin kemitraan bersama perusahaan teknologi. Hasilnya, beberapa proyek AI seperti asisten virtual untuk mahasiswa dan platform adaptive learning telah diujicobakan di beberapa kampus.

Ke depan, AI tidak hanya akan membantu proses belajar-mengajar, tetapi juga membuka peluang penelitian baru di bidang pendidikan. "Kami membayangkan suatu hari nanti, setiap mahasiswa bisa memiliki 'tutor digital' yang memahami gaya belajar mereka secara individual," ujar Nezar.

Dengan dukungan infrastruktur digital yang kuat, regulasi yang jelas, dan kolaborasi lintas sektor, perguruan tinggi di Indonesia diproyeksikan menjadi pusat inovasi AI yang tidak hanya berdampak pada pendidikan, tetapi juga berbagai sektor lainnya.

Langkah itu sekaligus menjadi fondasi menuju visi Indonesia Emas 2045, di mana SDM unggul dan teknologi berjalan beriringan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 Juni 2025 | 12:35 WIB
Indonesia-Rusia Bentuk Sub Komite Program Digital Bersama
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 Juni 2025 | 08:16 WIB
Kemkomdigi Beri Peringatan pada Tujuh PSE yang belum Mendaftar
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 22:22 WIB
Pemko Dumai Bidik Penghargaan KEJAR Award 2025
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 08:55 WIB
Indonesia Gandeng ZTE Bangun Pusat Riset dan Pengembangan Digital