Sutamsu, Ketua LMDH yang Kreatif dan Semangat Milenial

Blora, InfoPublik - Sutamsu, sosok dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sudah menapak usia 66 tahun, namun tampilan dan semangat masih seperti kaum milenial.  

Ia saat ini mengabdikan diri menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Langgeng Jati dengan luas wilayah pangkuan 2.897 Ha berada di wilayah pangkuan dua Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tanggel dan Temajang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.  

Meski sudah tergolong kelompok rentan (keren), Sutamsu masih suka silaturahmi, menyanyi, pranatacara, suka berbagi dan memelihara ayam muda serta sosok pemimpin yang sederhana. Ia pensiunan penjaga SD dan mantan anggota DPRD Blora masa bhakti 2014-2019.

Kegigihannya mendapat respon dan apresiasi dari Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, Bambang Sulistya.   

“Di penghujung bulan Januari 2023 saya mendapat kunjungan tamu istimewa yang bernama Sutamsu,Ia pensiunan penjaga sekolah SD dan matan anggota DPRD Blora masa bhakti 2014-2019. Beliau bloko suto, bekerja keras, cerdas, ikhlas. Saya masih ingat dulu ketika masih aktif menjadi anggota DPRD pernah saya juluki dengan nama Sutamsu Grosok Kusuma,” ungkap Bambang Sulistya, di Blora Rabu (1/2/2023).

Karena, menurut Bambang Sulistya, sosok Sutamsu sangat peduli dengan kondisi jalan yang rusak ditempat tinggalnya dengan upaya gotong royong memperbaiki jalan menggunakan grosok atau batu bercampur tanah.

“Ia saat ini sudah tidak lagi sebagai wakil rakyat tapi semangatnya untuk peduli dan mengabdi kepada masyarakat masih luar biasa kepedulian sangat tinggi, ini sangat luar biasa,” katanya.

Sebagai sosok yang mengabdikan diri sebagai Ketua LMDH, dirinya juga bertanggung jawab untuk mengembangkan serta memberdayakan untuk kesejahteraan anggota lembaganya.

Adapun usaha LMDH yang digiatkan meliputi penyalur pupuk resmi, tranportasi carter Elf dan bekerja sama dengan Perhutani dan petani hutan untuk memelihara dan mengamankan tanaman hutan dan budidaya tanaman jeruk tanggel dilahan hutan.

Di smaping itu, masih melakukan langkah akrobatik dengan dilandasi semangat rawe- rawe rantas malang-malang putung, secara pribadi mengembangkan ketela pohon seluas 17 ha dan langkah terobosan menanam tanaman kayu putih seluas 7,5 Ha.

Menurut Bambang Sulistya, sosok Sutamso dalam hidupnya memiliki filosofi "Wong Urip Kudu Wani Rekoso  Amrih Mulyo (orang hidup harus berani prihatin agar hidupnya sejahtera) dan Ojo gawe rekasane wong liyo nanging gawe senenge wong sing lagi rekoso (dan jangan membuat kesengsaraan orang lain tetapi membuat senangnya orang yang baru menderita).

Berkat pengamalan filosofi tersebut, ia di masyarakat sangat dikenal dan banyak pengikutnya serta penggemarnya. Bahkan dipercaya oleh berbagai Institusi Perhutani sebagai motivator dan dinamisator bagi masyarakat hutan. Dinas Pertanian untuk menyalurkan berbagai bantuan termasuk menyalurkan bantuan berbagai alat-alat pertanian dan sarana produksi untuk para petani.

Di bidang Perkebunan Sutamsu juga mengembangkan Tanaman Tebu yang hasil produksi dijual ke Pabrik Gula di Blora,yaitu PG GMM (Gendis Multi Manis) Bulog Blora.

Satu kebiasaan yang baik positif dari bapak Sutamsu bersikap jujur dan apa adanya tidak mau neko neko,kalau didatangi dirumahnya pasti dilayani dengan prima makan dengan lauk Ayam jawa hasil pemeliharaan sendiri ketika pulang masih diberi oleh oleh jeruk Tanggel khas Blora.

Di tahun Kelinci Air sikap, semangat dan prinsip hidup yang dilakukan oleh bapak Sutamsu merupakan barang langka dan patut menjadi tauladan bagi Kita semua. Satu cita-cita yang masih membara di hati Sutamsu sampai saat ini di sisa hidupnya adalah masih Ingin lebih bermanfaat bagi Masyarakat yang bersangkutan bila Allah mengijinkan akan kembali berkompetisi di tahun 2024 untuk menjadi wakil rakyat yang merakyat.

“Semoga cita-cita itu terkabul dan menjadi spirit buat kita semua bahwa sudah saatnya orang baik dimanapun berada siap menjadi wakil rakyat yang amanah dan berkah,” harapnya.

(MC Kab. Blora/Teguh).