: Pemko Palangka Raya Gelar Workshop Pengembangan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga - Foto:Mc.Palangka Raya
Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA, Selasa, 23 Juli 2024 | 11:30 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 98
Palangka Raya, InfoPublik – Pj Wali kota Palangka Raya melalui Plt Asisten Admininstrasi Umum Setda Kota Palangka Raya, Alman P Pakpahan membuka kegiatan Workshop Pengembangan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga bagi kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Peduli Stunting se-Kota Palangka Raya.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat Kota Palangka Raya ini berlangsung di aula rumah jabatan Wali Kota Palangka Raya, Senin (22/7/2024).
Dalam sambutannya, Alman P Pakpahan menyampaikan, program pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKA dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendampingan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
“Kegiatan pendampingan ini merupakan gerak cepat atas respons tugas baru dalam menata kembali pengelolaan dalam penurunan angka stunting. Salah satu bentuk kegiatan untuk intervensi stunting adalah pemberian makanan padat gizi bagi keluarga risiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dashat di Kampung Keluarga Berkualitas,” ujar Alman.
Alman menyebutkan, tujuan pelaksanaan Dashat adalah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi keluarga berisiko stunting melalui optimalisasi berbagai sumber daya dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan.
“Sejalan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu upaya pengembangan model pengelolaan dan pendampingan Dashat di tingkat desa melalui kelompok UPPKA di Kampung Keluarga Berkualitas. Harapannya kelompok UPPKA dapat memberikan contoh atau model pengembangan bagi masyarakat di desa dengan memperhatikan karakteristik dan kearifan lokal,” sambungnya.
Kemudian lanjut Alman, dengan meningkatnya kualitas ekonomi keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang sehingga dapat mampu mencegah terjadinya stunting.
“Dalam hal ini, keluarga akseptor KB dan stunting dapat menciptakan bahan pangan yang bergizi seimbang sesuai kearifan lokal dan dapat dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” lanjutnya.
Pada tahun 2024 ini Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga diprioritaskan pada Akseptor KB dan Keluarga Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas.
Melalui program prioritas ini diharapkan keluarga akseptor KB dan stunting yang tergabung dalam kelompok UPPKA dapat menjadi penggerak, motivator, dan influencer bagi keluarga akseptor lannya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.
“Selain itu, keluarga akseptor KB dan stunting juga diharapkan dapat mengajak keluarga yang belum ber-KB agar menjadi akseptor KB dan bagi akseptor KB non Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dapat beralih menjadi akseptor KB MKJP serta dapat membantu mencegah/menurunkan angka stunting,” kata Alman.
Alman berharap, melalui pelaksanaan Workshop ini, kelompok UPPKA Peduli Stunting dan keluarga risiko stunting akan lebih memahami dan menerima informasi terkait pengelolaan ekonomi keluarga dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayahnya.
“Kemudian dapat benar-benar memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan keluarga, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga akseptor KB dan keluarga risiko stunting di Kampung Keluarga Berkualitas dalam program percepatan penurunan stunting." pungkas Alman. (MC Kota Palangka Raya/Usep/ndk/eyv)