- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Rabu, 4 Desember 2024 | 21:14 WIB
: Herman Suryatman dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah, dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung pada Kamis 3 Oktober 2024.
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Sabtu, 5 Oktober 2024 | 22:23 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 246
Bandung, InfoPublik – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekdaprov Jabar) Herman Suryatman mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi gempa bumi, khususnya ancaman megathrust di wilayah Jawa Barat.
Herman menyebut ada lima kabupaten yang berpotensi terdampak bencana megathrust, meliputi Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi. Sehingga katanya, hal tersebut memerlukan perhatian khusus, terutama dalam upaya mitigasi bencana.
"Kita semua berharap tidak ada kejadian bencana, tetapi kita harus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan," ujar Herman Suryatman dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah, dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung pada Kamis 3 Oktober 2024.
Ia juga menekankan perlunya konsolidasi di antara pemerintah daerah, terutama di kawasan Cekungan Bandung. "Kami meminta agar dilakukan geladi lapangan terkait bencana, mengingat Bandung memiliki potensi bencana yang cukup besar, apalagi jika megathrust terjadi dan memantik pergerakan sesar Lembang," tambahnya.
Untuk itu, Sekda Jabar meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh wilayah Jawa Barat segera melakukan simulasi bencana yang menurutnya adalah persiapan terbaik.
“Saya sudah menginstruksikan kepada kepala BPBD agar dalam waktu tiga bulan ke depan, paling lambat Desember 2024, dilaksanakan simulasi bencana, baik itu geladi posko, simulasi administrasi, koordinasi, hingga gladi lapangan," tegas Herman.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri para sekretaris daerah dan kepala BPBD se-Jawa Barat, membahas juga ancaman bencana, khususnya gempa, tapi juga termasuk bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan tanah longsor.
Dengan adanya simulasi dan koordinasi yang baik, diharapkan seluruh pihak terkait siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang, khususnya dalam menjaga keselamatan warga Jawa Barat. (MC Prov. Jabar)