- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 5 Desember 2024 | 19:12 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 9 Oktober 2024 | 20:44 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 171
Padang, InfoPublik – Asisten I Setda Kota Padang, Edi Hasymi, secara resmi membuka Festival Alek Nagari Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg) yang diselenggarakan di Gedung Balai Basuo, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, pada Rabu (9/10/2024).
Festival yang mengusung tema "Mambangkik Batang Tarandam, Warih Nan Bajawek, Pusako Nan Batolong" ini menjadi ajang budaya pertama di Kota Padang sepanjang tahun 2024. Beragam kegiatan kebudayaan digelar selama acara, termasuk lomba makan bajamba, sumbang duo baleh, serta lomba shalawat dan barzanji yang diikuti oleh 15 kelurahan di Kecamatan Lubeg.
Edi Hasymi dalam sambutannya menegaskan bahwa Festival Alek Nagari ini tidak hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga harus memberikan dampak positif dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau di tengah masyarakat.
“Festival ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi bagaimana kita bisa mengambil nilai-nilai budaya dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Kami berharap, tradisi dan adat Minangkabau tetap lestari di Lubeg dan menjadi contoh bagi nagari lain di Kota Padang,” ungkap Edi Hasymi.
Camat Lubuk Begalung, Noviandi Amir, menjelaskan bahwa Festival Alek Nagari Nan XX akan berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, festival dimulai dengan pawai budaya dan bazar UMKM, disusul dengan lomba bajamba dan sumbang duo baleh. Sementara di hari kedua, acara dilanjutkan dengan lomba shalawat antar BKMT, barzanji, dan ditutup dengan acara puncak di malam harinya. Total hadiah yang diperebutkan dalam festival ini mencapai Rp20 juta.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini, terutama kepada Niniak Mamak Nagari Nan XX yang turut serta memberikan hadiah bagi para pemenang lomba,” kata Noviandi Amir.
Ia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang tahunan yang terus berlanjut, guna memperkuat kecintaan masyarakat terhadap adat dan budaya Minangkabau.
(MC Padang / Junee)