- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Rabu, 4 Desember 2024 | 18:36 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Dalam Rapat Koordinasi terkait Program Cetak Sawah Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan pemetaan 500 ribu hektare lahan untuk cetak sawah.-Foto:Mc:Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 5 November 2024 | 02:47 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 287
Banjarbaru, InfoPublik - Dalam Rapat Koordinasi terkait Program Cetak Sawah Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan pemetaan 500 ribu hektare lahan untuk cetak sawah.
Dalam agenda kunjungan kerjanya di Kalimantan Selatan, Andi Amran menyatakan Program Cetak Sawah Rakyat ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, dengan melibatkan petani, pemuda, dan generasi milenial.
"Secara nasional, target yang ingin dicetak adalah 3 juta hektare, dengan pencapaian satu juta hektare setiap tahun. Target swasembada yang ditetapkan oleh Presiden harus dicapai dalam waktu secepat-cepatnya dan sesingkat-singkatnya, yaitu dalam empat tahun. Namun, kami berharap Direktorat Jenderal dapat mempercepat pencapaian ini sebelum empat tahun," kata Amran di Banjarbaru, Senin (4/11/2024).
Ia menjelaskan dengan potensi sumber daya alam dan ketersediaan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan, sebanyak 500 ribu hektare telah dipetakan untuk dijadikan lahan cetak sawah. Jika program ini direalisasikan, Kalimantan Selatan dapat menjadi kekuatan pangan negara.
"Permasalahan pangan nasional bisa diselesaikan hanya di Kalimantan Selatan, sedangkan daerah lain bisa menjadi cadangan. Insya Allah, kami akan mempercepat realisasi ini. Kami juga meminta kepada Dirjen PSP untuk menyelesaikan kontrak dalam waktu satu-dua hari, maksimal tiga hari," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman dalam mencapai swasembada pangan sebanyak empat kali, Andi Amran menargetkan dapat mencetak satu juta hektare dalam satu tahun, dengan realisasi minimal 750 ribu hektare.
"Beberapa daerah yang menjadi fokus cetak sawah antara lain Merauke, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Aceh, Kalimantan Barat, Lampung, dan Jambi," tambahnya.
Pada kesempatan yag sama,Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa tahapan dalam program cetak sawah ini. Tahapan pertama akan mencakup 150 ribu hektare, diikuti dengan 150 ribu hektare pada tahun kedua dan ketiga, serta 50 ribu hektare terakhir.
"Tidak menutup kemungkinan, jika target tahunan 150 ribu hektare tercapai, akan ada tambahan menjadi 200 ribu hektare,"imbuhnya.
Syamsir juga menjelaskan pengerjaan proyek ini akan dilakukan oleh korporasi dan pihak kontraktor, dengan ketersediaan 1.000 ekskavator yang secara bertahap akan meningkat menjadi 2.000 ekskavator.
"Menteri meminta agar penandatanganan kontrak dengan pihak kontraktor dilakukan malam ini hingga besok," imbuhnya.
Meskipun Kalimantan Selatan memiliki surplus ketahanan pangan, Syamsir menekankan pentingnya pangan sebagai prioritas utama Presiden untuk menjaga ketahanan pangan bangsa dan negara. Kalsel siap melaksanakan cetak sawah dan berkolaborasi.
"Pemprov Kalsel adalah milik kabupaten/kota, dan kabupaten/kota adalah milik Pemprov Kalsel. Kami pasti akan membantu maksimal untuk rakyat dan petani,"imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak para kontraktor dan masyarakat yang memiliki lahan untuk ikut serta dalam program ini dengan skema bagi hasil 70/30.
"Semua boleh ikut. Silakan bagi kontraktor yang ingin berpartisipasi dalam cetak sawah, datang ke kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel,"tambahnya.(MC Kalsel/tgh/ARH/Eyv)