- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Senin, 25 November 2024 | 21:23 WIB
: Pelatihan dan sertifikasi selam tingkat open water yang dilaksanakan di Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Foto: Yanto)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 7 November 2024 | 05:18 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 211
Kota Gorontalo, InfoPublik - Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) selaku Pengelola Kawasan Konservasi Perairan Teluk Gorontalo, bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo melaksanakan pelatihan dan sertifikasi selam tingkat open water.
Kegiatan ini merupakan bagian upaya menjaga kelestarian, pengelolaan dan pemanfaatan wilayah kawasan konservasi perairan Teluk Gorontalo.
“Kegiatan yang berlangsung pada Rabu-Sabtu (6-9/11/2024) ini merupakan bentuk dari kegiatan penjangkauan dan pelibatan pemangku kepentingan dalam kawasan Konservasi Perairan Teluk Gorontalo,” kata Syafrie AB Kasim, Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PRL dan PSDKP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, Rabu (6/11/2024).
Kegiatan ini didanai dengan Program Laut Sejahtera (Lautra) di kawasan konservasi Perairan Teluk Gorontalo yang terbentuk melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 127 tahun 2023.
Pelatihan dan sertifikasi selam diikuti 15 peserta yang berasal dari perwakilan SUOP/DKP Provinsi Gorontalo, Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) Salvador, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Napoleon, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sinar Bahari, Kompak Orca, Kompak Barrier Reef, Kompak Baronang? dan Pokdarwis Goriya.
Pelatihan ini menghadirkan instruktur selam, Mohammad Wawan Iko, yang berasal dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Provinsi Gorontalo.
Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan sertifikasi selam ini adalah tersedianya kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan dalam kawasan konservasi Perairan Teluk Gorontalo yang memiliki kompetensi penyelaman sehingga dapat mendukung kegiatan monitoring, pemantauan dan pengawasan sumber daya keanekaragaman hayati di kawasan konservasi Perairan Teluk Gorontalo.
“Selain itu, adanya sertifikasi selam ini bisa memberikan manfaat ekonomi kepada kelompok masyarakat untuk menjadi dive guide wisata bahari sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam kawasan konservasi perairan Teluk Gorontalo,” ujar Syafrie. (mcgorontaloprov/yanto)