Sekda Pontianak: Puskesmas Ujung Tombak Penanganan Stunting

: Tekankan Kolaborasi dan Koordinasi Lintas Sektor | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Kamis, 5 Desember 2024 | 16:34 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 130


Pontianak, InfoPublik - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Amirullah menegaskan pentingnya peran pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terutama dalam penanganan stunting. Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak di Pontianak, Kamis (5/12/2024).

“Penanganan stunting mutlak dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak. Kolaborasi dan koordinasi lintas sektor harus ditingkatkan. Tanpa adanya komitmen dan kemauan bersama yang tinggi, upaya kita akan sia-sia untuk menyelamatkan generasi bangsa ini dari ancaman stunting,” ujarnya.

Dalam rakor tersebut, Amirullah juga meminta TPPS untuk melakukan pemetaan cakupan layanan kesehatan secara menyeluruh. Tujuannya, agar dapat diketahui wilayah mana yang cakupannya masih rendah dan perlu ditingkatkan.  “Lakukan intervensi dengan cepat, tepat sasaran dan terpadu,” tegasnya.

Ia menambahkan, koordinasi dan pelaporan berjenjang kepada pimpinan sangat diperlukan apabila ditemukan kendala, sehingga solusi dapat segera dicari. Amirullah juga menargetkan Kota Pontianak mencapai zero stunting.

“Kita memiliki keinginan agar penurunan stunting di Kota Pontianak menunjukkan perubahan yang signifikan. Bahkan, target kita adalah zero stunting. Untuk itu, semua program harus dilakukan secara konvergensi, berkesinambungan, serta tepat sasaran,” sebutnya.

Dia meminta, TPPS harus menunjukkan peran yang nyata, berkoordinasi dengan semua pihak, dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang ada. Terkait kegiatan diseminasi hasil audit kasus stunting, Amirullah berharap langkah tersebut dapat mengidentifikasi potensi penyebab stunting dan menentukan tindak lanjut yang tepat.

Ia juga berpesan kepada para kader PKK yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk terus memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada calon pengantin, keluarga berisiko stunting dan ibu hamil. Pendampingan intensif juga diharapkan untuk memastikan penerapan pola hidup sehat serta layanan medis pada penderita stunting, baik balita maupun batita.

“Penanganan kasus stunting harus dilakukan sejak dini. Untuk itu, saya mengapresiasi seluruh kader TPPS dan tim pendamping keluarga yang telah berkontribusi dalam mengatasi masalah stunting di Kota Pontianak,” tutup Amirullah. (prokopim/kominfo/Jemi Ibrahim)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:41 WIB
Pemkot Pontianak Terapkan Pembatasan Perjalanan Dinas untuk Efisiensi Anggaran
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 24 Januari 2025 | 09:38 WIB
Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak Pantau Harga Bahan Pokok Jelang Imlek
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 14:23 WIB
Pj Wali Kota Pontianak Pastikan Perayaan Imlek 2025 Lancar dan Aman
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 21:04 WIB
Bappeda Resmi Berganti Nama Jadi Bapperida Kota Pontianak, Ini Penjelasannya
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 21:02 WIB
Gandeng KPK, Pemkot Pontianak Gelar Bimtek Antikorupsi untuk Dunia Usaha
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 20:59 WIB
Pemkot Pontianak Siap Implementasikan Penghapusan Utang UMKM
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 20:57 WIB
Pemkot Pontianak Rutin Pantau Inflasi, Antisipasi Gejolak Harga Jelang Imlek