- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:01 WIB
: Apel Hari Anti Korupsi Sedunia 2024 | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 9 Desember 2024 | 16:13 WIB - Redaktur: Untung S - 142
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menekankan bahwa pencegahan korupsi merupakan langkah krusial untuk memastikan Pemerintah Kota Pontianak dapat melaksanakan pembangunan secara optimal. Menurutnya, korupsi adalah salah satu penghambat terbesar dalam pembangunan nasional.
"Komitmen pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri, kemudian pengawasan yang lebih ketat dari atasan," tegas Edi Suryanto dalam sambutannya setelah memimpin apel Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024, yang berlangsung di Halaman Kantor Wali Kota Pontianak, pada Senin (9/12/2024).
Edi Suryanto mengutip hasil survei dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebutkan bahwa nilai pembangunan riil di Indonesia baru mencapai 60 persen. Menurutnya, angka ini bisa semakin menurun jika perilaku korupsi terus marak di kalangan aparat negara. Ia mencontohkan, pada masa Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid, pernah ada perhitungan yang menunjukkan bahwa jika tidak ada perilaku korupsi, gaji pegawai pemerintah bisa meningkat sepuluh kali lipat.
"Pada waktu itu pernah dihitung kalau gaji pegawai bisa meningkat sepuluh kali lipat, tetapi tentunya dengan catatan jangan korupsi," tuturnya.
Dalam upaya pemberantasan korupsi, Edi Suryanto mengungkapkan bahwa sistem administrasi harus menjadi fokus utama. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama saling mengingatkan dan memperbaiki sistem yang ada, terutama dalam perjanjian kerja dan proyek fisik yang rawan penyimpangan.
“Semua bisa lebih memikirkan perencanaan yang benar, tetapi kita pelan-pelan perbaiki. Yang paling rawan dalam perjanjian kerja yang tidak selesai itu adalah proyek fisik, karena ini sesuatu yang kelihatan dan merupakan aktivitas dari tidak ada menjadi ada,” ujarnya.
Pada Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024, yang mengusung tema ‘Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi Indonesia Maju’, Edi menegaskan pentingnya komitmen kolektif dalam pemberantasan korupsi. Ia menyebut bahwa meski komitmen antar penyelenggara negara sangat tinggi pada era reformasi, kini ada penurunan semangat.
Oleh karena itu, melalui pergantian kepemimpinan baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia berharap komitmen untuk memberantas korupsi dapat kembali dikuatkan.
"Bersamaan dengan perubahan kepala pemerintahan, semuanya sekarang kita kembalikan teguhkan komitmen. Niat saja sudah luar biasa. Kalau dalam niat saja sudah antikorupsi, sekurang-kurangnya pasti kepikiran,” pungkas Edi Suryanto. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)