EWS Tahap Kedua Segera Dipasang, Tanah Datar Siap Hadapi Potensi Bencana

:


Oleh MC KAB TANAH DATAR, Kamis, 9 Januari 2025 | 10:22 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 158


Tanah Datar, InfoPublik   Bupati Tanah Datar, Eka Putra, membahas penguatan Early Warning System (EWS) untuk mitigasi bencana.

EWS merupakan sistem peringatan dini yang dirancang untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait potensi bencana, sehingga mereka bisa segera melakukan evakuasi ke tempat aman.

Bupati Eka Putra menegaskan bahwa EWS adalah elemen penting dalam mitigasi bencana di Tanah Datar, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

"Sensor EWS akan bekerja saat debit air di sungai melewati batas aman, lalu mengirimkan sinyal kepada masyarakat untuk segera waspada dan mengungsi. Ini penting untuk mengurangi risiko korban jiwa saat bencana terjadi," kata Eka Putra saat berkunjung ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),  Jakarta pada Selasa (7/1/2025).

Direncanakan pihaknya, akan melakukan pemasangan empat sensor tambahan pada tiga aliran sungai utama di Tanah Datar. Dan pemasangan rambu-rambu evakuasi guna memudahkan masyarakat saat terjadi bencana pada tahap kedua.

Pada tahap kedua, sensor EWS akan dipasang di beberapa lokasi strategis yang telah disurvei oleh tim, yaitu:

  • Batang Sikakat.
  • Batang Sabu.
  • Batang Gadis.
  • Batang Siririt.

Bupati juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk lebih waspada terhadap potensi banjir bandang, terutama dengan kondisi cuaca ekstrem saat ini.

"Kami meminta masyarakat untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika terjadi peningkatan debit air. Keselamatan adalah yang utama," imbuhnya..

Melengkapi hal itu, Kabid Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD Tanah Datar, Netrizal, mengungkapkan bahwa saat ini telah dipasang tiga sensor EWS di titik-titik rawan bencana, yaitu:

  1. Kelok Hantu, Kecamatan X Koto.
  2. Nagari Sungai Jambu.
  3. Nagari Talang Tangah.

Ketiga sensor ini dilengkapi dengan 11 sirine yang akan aktif jika terdeteksi potensi bencana, seperti peningkatan debit air yang melebihi batas aman.

Menurut Netrizal, tahap pertama pemasangan sensor telah rampung dan akan segera diuji coba sebelum diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tanah Datar.

"Dalam waktu dekat, EWS akan diuji coba melalui simulasi bencana, setelah itu akan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk operasional lebih lanjut," jelasnya.

(Prokopim-dvd)
 
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 07:27 WIB
Sebanyak 10 Desa di Demak Terendam Banjir, Pemkab Siapkan Dapur Umum
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Rabu, 5 Februari 2025 | 11:37 WIB
Posko Siaga Darurat Batingsor Didirikan di Balangan untuk Antisipasi Bencana
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 4 Februari 2025 | 22:26 WIB
Antisipasi Bencana, Pemerintah Desa Lumajang Tingkatkan Kesiapsiagaan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 4 Februari 2025 | 01:53 WIB
BMKG Klas I Juanda Ingatkan Potensi Angin Kencang di Jatim hingga 6 Februari 2025
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 3 Februari 2025 | 22:45 WIB
Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Korban Banjir Bandang di Bima
  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Senin, 3 Februari 2025 | 12:35 WIB
Maanta Syarat ka Guru: Warisan Leluhur yang Tetap Lestari di Tanah Datar