- Oleh MC KAB BANGGAI
- Senin, 10 Februari 2025 | 14:53 WIB
: Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (tengah), meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri 1 Kandeman, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Senin, 13 Januari 2025 | 18:16 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 220
Batang, InfoPublik – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi disalurkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kandeman, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (13/1/2024).
“Hari ini resmi dimulai pemberian makan bergizi gratis, yang merupakan program prioritas dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, saat meninjau pendistribusian MBG di Sekolah Dasar Negeri 1.
Ia menjelaskan, seluruh anggaran program MBG didukung oleh Pemerintah Pusat, mencakup sarana, prasarana, dan menu makanan. Pada tahap pertama, pendistribusian dilakukan di Kecamatan Kandeman dengan menyediakan 3.000 porsi makanan bergizi gratis setiap hari.
Lani menjelaskan, kebutuhan MBG di Kabupaten Batang mencakup 141.000 anak, yang akan dilakukan secara bertahap ke 15 kecamatan. Targetnya, seluruh kecamatan akan menerapkan program ini pada Juni 2025.
Program MBG sementara ini diberikan kepada anak-anak KB, TK, SD/MI, SMP, dan SMA/SMK di wilayah Kecamatan Kandeman. Dari hasil monitoring, Lani mengungkapkan bahwa mayoritas anak menghabiskan makanan yang disediakan.
“Hanya ada beberapa anak, khususnya kelas 1 SD, yang agak sulit makan sayur,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa evaluasi akan terus dilakukan, terutama terkait menu, rasa, dan porsi makanan. “Jika nasi atau makanan lainnya banyak yang tidak habis, evaluasi langsung dilakukan agar program semakin baik ke depannya,” tambah Lani.
Lani berharap program makan bergizi gratis ini benar-benar dapat meningkatkan fokus belajar anak-anak dan mendukung tumbuh kembang mereka.
Sementara itu, Kepala Dapur Sehat Kecamatan Kandeman, Ika Novianti, menjelaskan bahwa dapur utama program MBG berpusat di Desa Tragung. Ia menyebutkan bahwa menu makanan yang disajikan selalu bervariasi, dengan kandungan protein hewani, nabati, dan karbohidrat yang sesuai dengan standar gizi.
“Susu tidak diwajibkan setiap hari, sehingga hanya diberikan dua kali dalam seminggu,” ungkap Ika. Ia juga memastikan bahwa perhitungan gizi dilakukan secara detail untuk memenuhi prinsip 4 sehat 5 sempurna.
Program MBG yang baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Batang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan semangat belajar anak-anak.
(MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)