- Oleh Wandi
- Jumat, 14 Maret 2025 | 19:10 WIB
:
Oleh MC KOTA BATAM, Selasa, 14 Januari 2025 | 15:29 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 165
Batam, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Batam bertindak cepat dalam menangani bencana longsor yang terjadi di Blok S, Tiban Koperasi, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengimbau warga yang tinggal di sekitar area longsor untuk segera mengungsi demi keselamatan.
“Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung selama tujuh hari ke depan. Kami meminta warga di Blok S, khususnya di dekat area bukit, untuk segera mengungsi guna menghindari potensi longsor susulan,” ujar Amsakar saat meninjau lokasi bencana pada Senin (13/1/2025).
Sebagai langkah awal, Pemkot Batam telah melakukan evakuasi terhadap warga terdampak. Pemerintah juga memberikan himbauan agar warga yang berada di area rawan longsor segera mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.
Untuk mencegah longsor lanjutan, Pemkot Batam berencana membangun batu miring di area longsor. Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak dilakukan untuk memastikan langkah penanganan darurat berjalan efektif dan memberikan solusi jangka panjang.
“Pemko Batam akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi strategis agar kejadian seperti ini tidak terulang, termasuk mempercepat penanganan darurat di lokasi bencana,” tambah Amsakar.
Longsor di Tiban Koperasi mengakibatkan dua warga meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam proses pencarian. Sebanyak 13 orang telah berhasil dievakuasi, dengan korban luka-luka mendapatkan perawatan di RSBP Batam.
“Warga yang mengungsi telah ditempatkan sementara di rumah kerabat atau keluarga. Pemko memastikan seluruh kebutuhan darurat warga terdampak terpenuhi,” jelas Amsakar.
Selain penanganan darurat, Pemkot Batam menekankan pentingnya mitigasi jangka panjang. Hal ini mencakup penguatan struktur tanah di area rawan longsor dan pengawasan terhadap pembangunan di wilayah dengan risiko tinggi.
“Pembangunan batu miring dan langkah mitigasi lainnya menjadi prioritas agar potensi longsor di masa depan dapat diminimalkan,” tutup Amsakar.
