Penanaman Bibit Padi di Desa Karanganyar, Langkah Awal Swasembada Pangan

: Camat Batang Luksono Pramudito (kanan), bersama Forkopimcam dan sejumlah petani melakukan penanaman bibit padi, saat memasuki masa tanam, di lahan sawah produktif Desa Karanganyar, Kabupaten Batang.


Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 16 Januari 2025 | 10:56 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 217


Batang, InfoPublik – Program swasembada pangan yang menjadi salah satu fokus dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto kini mulai diwujudkan di tingkat desa oleh unsur Forkopimcam Batang.

Salah satu langkah awalnya adalah penanaman bibit padi di lahan sawah produktif Desa Karanganyar, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (15/1/2025).

Camat Batang, Luksono Pramudito, menyampaikan bahwa pemerintah desa berkomitmen mendukung program ketahanan pangan ini dengan memanfaatkan dana desa secara optimal. Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian dan menyediakan bibit padi bagi petani.

“Pemanfaatan dana desa ini diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan melalui pembangunan sarana prasarana hingga pengadaan bibit padi,” kata Luksono di sela kegiatan.

Selain penanaman bibit padi, jajaran Forkopimcam Batang juga menggelar apel peringatan Hari Desa Nasional. Dalam kesempatan itu, Luksono menekankan pentingnya peran desa sebagai fondasi utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Ia mendorong desa untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan produktif demi tercapainya swasembada pangan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Batang, Ginanjar Fatwa Adi, menyebutkan bahwa sebagian lahan di wilayah Kecamatan Batang telah memasuki masa tanam. Dengan bantuan bibit dari pemerintah, sekitar 600 hektar lahan akan digunakan untuk menanam padi.

“Hampir semua lahan di Kecamatan Batang produktif, baik di wilayah utara maupun selatan. Kami perkirakan hasil panen mencapai 6 ton per hektare,” jelas Ginanjar.

Ia juga memastikan akan ada panen raya dalam beberapa bulan ke depan. Salah satu lokasi yang dijadwalkan panen adalah lahan di Denasri seluas 500 hektare, yang diperkirakan mulai dipanen pada April 2025.

Untuk mendukung petani, pemerintah juga telah meningkatkan subsidi pupuk, dengan 220 kilogram urea dan 250 kilogram NPK per hektare. Ginanjar menyebutkan, petani telah mengambil langkah untuk melindungi hasil panen mereka dengan membasmi hama tikus dan keong yang rawan menyerang.

Ginanjar menambahkan bahwa harga gabah akan tetap mengikuti kondisi suplai dan permintaan pasar. Ia berharap harga jual gabah saat panen mendatang akan tetap menguntungkan petani, seperti tahun sebelumnya yang mencapai Rp6.500 per kilogram.

“Petani tetap menginginkan harga gabah yang sesuai. Semoga saat panen dua hingga tiga bulan ke depan, harga jualnya tetap stabil dan menguntungkan,” tandasnya.

Dengan langkah-langkah ini, Forkopimcam Batang optimistis dapat mendukung program swasembada pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui sektor pertanian.

(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Minggu, 9 Februari 2025 | 00:32 WIB
2025, Pemprov Kalsel Optimis Surplus dengan Target 1.259 Juta Ton
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 16:18 WIB
Pemerintah Tetapkan HPP Jagung Rp5.500/Kg, Bulog Siap Serap 1 Juta Ton Panen Raya
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Minggu, 9 Februari 2025 | 08:36 WIB
Pj Wali Kota Padang Panjang: Inpres 2025 adalah Peluang, Bukan Tantangan!
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 6 Februari 2025 | 11:37 WIB
Jaga Harga Gabah Petani, Pemerintah Tunda sementara Program Intervensi Perberasan
  • Oleh MC KAB GARUT
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 07:12 WIB
Garut Siap Panen Raya! Dinas Pertanian Pastikan Produksi Jagung Maksimal
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Rabu, 5 Februari 2025 | 14:57 WIB
Pemprov Kalsel Gelar FGD Teknis Perencanaan 2026 untuk Penguatan Ketahanan Pangan
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Kamis, 6 Februari 2025 | 20:02 WIB
Wajib Tahu! Ini Empat Prioritas Penggunaan Dana Desa pada 2025