- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Kamis, 6 Februari 2025 | 21:39 WIB
: Gubernur Sumbar memimpin Upacara Peringatan Peristiwa Situjuah ke-76 di Lapangan Chatib Soelaiman, Situjuah, Rabu (15/01/2025).
Oleh MC PROV SUMATERA BARAT, Kamis, 16 Januari 2025 | 16:05 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 173
Padang, InfoPublik – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi, memimpin upacara Peringatan Peristiwa Situjuah ke-76 yang berlangsung di Lapangan Chatib Soelaiman, Lurah Kincia, Situjuah Batua, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumbar pada Rabu (15/01/2025).
Dalam amanatnya, Gubernur menekankan bahwa menjaga kedaulatan bangsa membutuhkan semangat persatuan yang tercermin dalam pikiran, ucapan, dan tindakan.
"Sejarah mencatat terbentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948 di bawah kepemimpinan Mr. Syarifuddin Prawiranegara. Ini adalah respons atas pendudukan Belanda di Yogyakarta saat Agresi Militer Belanda II. Peristiwa Situjuah menjadi bagian penting dari rangkaian sejarah PDRI, di mana para pejuang bangsa rela mengorbankan nyawa untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia," ujar Gubernur Mahyeldi.
Gubernur melanjutkan, Peristiwa Situjuah yang menewaskan puluhan pejuang, termasuk Chatib Soelaiman, adalah bukti nyata dari keberanian dan pengorbanan para pahlawan bangsa. Para gerilyawan saat itu tengah merencanakan strategi penyerangan terhadap Belanda yang menduduki Payakumbuh.
"Tanpa PDRI, mungkin Indonesia tidak akan bertahan hingga saat ini. Oleh karena itu, kita harus selalu berterima kasih dan mendoakan para pendahulu kita, termasuk mereka yang gugur dalam Peristiwa Situjuah," kata Gubernur.
Mahyeldi menegaskan bahwa penghormatan terbaik kepada para pahlawan adalah dengan meresapi semangat perjuangan mereka. "Kemerdekaan bisa dipertahankan karena adanya kekompakan dan persatuan. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua. Dahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu dan kelompok," ujarnya.
Menurut Mahyeldi, semangat persatuan yang diwariskan oleh para pejuang menjadi modal utama dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Kita harus memastikan semangat persatuan ini tercermin dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan kita sehari-hari," tambahnya.
Peringatan ini menjadi momen refleksi penting untuk mengenang perjuangan PDRI dan para pahlawan bangsa, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kedaulatan dan persatuan Indonesia.
"Peristiwa ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa kedaulatan bangsa tidak datang begitu saja. Ada pengorbanan besar di baliknya, dan tugas kita saat ini adalah menjaga apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu," pungkas Gubernur Mahyeldi.
(adp/hm/Diskominfotik Sumbar)