- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 7 Februari 2025 | 16:18 WIB
: Gubernur Sumbar beserta rombongan bertemu jajaran Super Air Jet terkait akses penerbangan ke Kepulauan Mentawai di Jakarta, Kamis (16/01/2025).
Oleh MC PROV SUMATERA BARAT, Sabtu, 18 Januari 2025 | 06:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 148
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) terus berupaya menawarkan rute penerbangan Padang-Mentawai kepada berbagai maskapai penerbangan komersial nasional.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Gubernur Sumbar, Mahyeldi, melakukan kunjungan ke kantor pusat Lion Group di Jakarta pada Kamis (16/1/2025).
“Kedatangan kami ke Lion Group untuk menawarkan rute Padang-Mentawai. Kami berharap mereka berkenan memfasilitasi rute tersebut dengan pesawat ATR,” ujar Mahyeldi setelah pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Mahyeldi menjelaskan kondisi terkini Bandar Udara Mentawai (BUM), potensi keterisian kursi untuk rute tersebut, serta skema kerja sama yang diusulkan. Mahyeldi mengakui bahwa panjang landasan pacu BUM yang terbatas menjadi salah satu kendala. Landasan ini hanya memungkinkan pendaratan pesawat jenis ATR dan Perintis, sehingga pesawat berbadan besar tidak bisa digunakan.
“Saat ini jalur udara menuju Mentawai hanya dilayani pesawat perintis, itu pun hanya empat kali seminggu. Untuk mendukung kunjungan wisata, kita butuh daya angkut yang lebih besar, dan satu-satunya cara adalah menghadirkan layanan pesawat ATR,” jelas Mahyeldi.
Dengan rute baru ini, Pemprov Sumbar berharap aksesibilitas dan konektivitas menuju Kepulauan Mentawai dapat ditingkatkan, mendukung pariwisata, dan memperkuat perekonomian daerah.
Merespons tawaran tersebut, Direktur Utama Super Air Jet, Ary Azhari, menyatakan bahwa Lion Group menyambut baik usulan Pemprov Sumbar. Pihaknya memiliki beberapa pesawat ATR yang sesuai untuk rute ini. Namun, untuk membuka rute baru, diperlukan kesepakatan tertulis antara kedua belah pihak, termasuk jaminan keterisian kursi.
“Kami memiliki pesawat ATR yang saat ini melayani rute Gunung Sitoli-Kualanamu. Sebagiannya bisa kami alokasikan untuk rute Padang-Mentawai. Tapi, agar tidak menjadi beban perusahaan, kami memerlukan jaminan penumpang penuh untuk setiap penerbangan, setidaknya di tahap awal,” ujar Ary.
(adp/hm/Diskominfotik Sumbar)