BPBD Jatim Turut Lakukan Sterilisasi Pasar Hewan di Sejumlah Daerah

: Tim BPBD Jatim Sterilisasi Pasar Hewan di Sejumlah Daerah. Foto. Dok BPBD Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 18 Januari 2025 | 01:55 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 143


Surabaya, InfoPublik - Merebaknya kembali Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah daerah di Jatim membuat Pemprov Jatim bergerak cepat melakukan pencegahan. 

Selain melalui vaksinasi yang dilakukan Tim Dinas Peternakan, kolaborasi Tim BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten/Kota juga turut terlibat dalam upaya pencegahan melalui penyemprotan disinfektan di sejumlah pasar hewan di berbagai daerah. 

Salah satunya, di Kota Probolinggo yang dihadiri Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan di Kabupaten Magetan yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Jatim, Deny Wicaksono. 

Khusus di Kabupaten Magetan, penyemprotan dilakukan di Pasar Hewan Parang, Desa Parang Kec. Parang, Kamis (16/1/2024).

Penyemprotan dilakukan di area pasar hewan dan kendaraan yang melakukan mobilitas pengangkutan ternak. 

Hadir dalam acara ini, Kadis Peternakan Jatim, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan, Tenaga Ahli BPBD Jatim dan Forkopimcam setempat. 

Dalam kesempatan ini, juga telah diserahkan 3500 vaksin PMK dari Disnak Provinsi Jatim kepada Dinas Peternakan setempat. 

Selain di Magetan, penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penularan Virus PMK juga telah dilakukan Tim Gabungan BPBD Kabupaten/kota, di sejumlah daerah, seperti, Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Malang, Blitar, Ponorogo, Bojonegoro hingga Pacitan. 

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan, pihaknya akan terus mendukung upaya penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penularan virus PMK yang dilakukan Tim BPBD Kabupaten/Kota.

Dukungan itu, di antaranya, memberikan material bahan penyemprotan yang dibutuhkan Tim BPBD di sejumlah daerah. 

"Kita juga akan menerjunkan Tim Penyemprotan di sejumlah daerah untuk membantu pengendalian virus agar tidak meluas dan menular ke wilayah yang lain," terangnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/1/2025) 

Sementara, sejak 1 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025, dilaporkan, sebanyak 11.317 ekor sapi di Jatim terjangkiti PMK. Dari jumlah itu, 70 persen proses penyembuhan, 22 persen sembuh dan sisanya mati dan dipotong paksa. (MC Jatim/ida-pca/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 02:42 WIB
Pemkot Surabaya Permudah Proses Adminduk Bayi Baru Lahir
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 02:40 WIB
KPU Tetapkan Khofifah-Emil Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Terpilih
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 02:36 WIB
BPBD Jatim Terjunkan Tim Evakuasi dan Tinjau Rumah Roboh Dampak Banjir Situbondo
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 02:34 WIB
Sekda Sampang Dorong Kecamatan Berdayakan Ekonomi Berbasis Sumber Daya Lokal
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 02:27 WIB
Pj Bupati Sampang: Musrenbangcam Jadi Wadah Utama Perencanaan Pembangunan Daerah
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 7 Februari 2025 | 02:23 WIB
Pemkab Sampang Beri Penghargaan Zona Integritas Award 2024