- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 14 Maret 2025 | 18:11 WIB
: Pj Wali Kota Edi Suryanto berfoto bersama Plh Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI Fries Mount Wongso di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 21 Januari 2025 | 17:05 WIB - Redaktur: Untung S - 208
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Perempuan Antikorupsi. Kegiatan ini melibatkan seluruh organisasi perempuan, mulai dari kalangan istri Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga masyarakat Kota Pontianak.
Acara itu bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam membangun integritas di lingkungan keluarga, yang diharapkan dapat mendukung pencegahan korupsi di daerah tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyampaikan bahwa pembinaan terhadap perempuan sangat penting, terutama dalam konteks mengingatkan para suami yang bekerja sebagai pengelola anggaran untuk menghindari tindak pidana korupsi.
"Pembinaan di lingkungan kantor tentu sudah dilakukan, tetapi itu saja tidak cukup. Perlu pembinaan dari sisi lain yaitu peran perempuan untuk mengingatkan para suami yang bekerja sebagai pengelola anggaran agar tidak melakukan korupsi,” jelasnya usai membuka kegiatan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota pada Selasa (21/1/2025).
Edi menambahkan bahwa pencegahan korupsi di Kota Pontianak sudah berjalan dengan baik, dengan masyarakat yang umumnya sangat baik dalam menerapkan prinsip-prinsip agama. Namun, ia mengingatkan pentingnya langkah preventif yang terus dilakukan. "Penganut agama yang baik juga butuh diingatkan, sebagaimana iman, bisa naik dan turun, ini kita lakukan untuk menjaga kontrol dari semua sisi," katanya.
Fries Mount Wongso, Plh Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap perempuan dapat memahami lebih mendalam tentang bahaya korupsi. "Dengan begitu, perempuan akan tahu dan bisa menjadi pilihan untuk berkata tidak pada korupsi," ujarnya. Fries menekankan bahwa peran perempuan dalam keluarga sangat penting, tidak hanya sebagai ibu dan istri, tetapi juga sebagai kontrol sosial yang dapat mengawasi keluarga mereka.
"Ibu penting mengawasi suami dan juga membina anak-anak, di sini sangat sentral," tambahnya.
Fries Mount juga mengungkapkan bahwa melalui kegiatan Bimtek ini, Kota Pontianak bisa memenuhi syarat untuk menjadi kota antikorupsi. KPK RI kini tengah membentuk desa, kabupaten, dan kota antikorupsi sebagai bagian dari program pencegahan.
“Kalau suatu saat Pontianak terpilih mewakili Kalimantan Barat menjadi kota percontohan, kegiatan ini sudah dilalui dan bisa diproses menjadi kota antikorupsi. Kami harap seluruh elemen masyarakat memahami bahaya korupsi,” ungkapnya.
Salah satu peserta Bimtek, Trisnawati (51), menyambut baik kegiatan ini dan optimis manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh perempuan, terutama mereka yang berperan sebagai pengatur keuangan keluarga.
“Penting bagi perempuan untuk mengetahui asal-usul keuangan keluarga, agar saat menerima dari suami, dia bisa diyakinkan bahwa asalnya dari yang benar dan halal,” ungkap Trisnawati. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)