- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 7 Februari 2025 | 02:03 WIB
:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 22 Januari 2025 | 18:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 136
Subang, InfoPublik – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (21/1/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang telah berhasil menghadirkan lingkungan bersih sekaligus meningkatkan perekonomian warga.
Tito Karnavian mengapresiasi terobosan yang dilakukan Pemerintah Desa Wantilan dalam mengelola sampah dari hulu hingga hilir dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
"Saya melihat pengelolaan sampah di Desa Wantilan sangat inovatif. Tidak ada penumpukan sampah karena semuanya dikelola, baik sampah organik maupun nonorganik," ujarnya.
Sampah organik diolah menjadi pakan maggot dan produk ternak, sementara sampah nonorganik seperti plastik didaur ulang dan digunakan untuk menghasilkan produk UMKM. Inovasi ini tidak hanya menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat.
"Sampah plastik didaur ulang menjadi produk UMKM, sementara sampah organik diolah menjadi pakan ternak seperti maggot, yang kemudian dapat dijual," tambah Tito.
Selain pengelolaan sampah, Desa Wantilan juga mengembangkan sektor lain seperti budidaya tanaman jagung, peternakan ayam, dan kambing. Menurut Tito, model ini dapat meningkatkan pendapatan BUMDes, membuka lapangan kerja baru, dan mendorong masyarakat untuk tetap tinggal di desa.
"Inovasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan desa, tetapi juga mencegah urbanisasi dengan menciptakan pekerjaan di desa yang nyaman dan menguntungkan," ungkapnya.
Tito menyebut Desa Wantilan sebagai desa percontohan dalam pengelolaan sampah yang layak diadopsi oleh desa-desa lain di Indonesia. Model pengelolaan berbasis komunitas seperti ini, menurutnya, sangat efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
"Desa Wantilan bisa menjadi contoh nasional dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," pungkasnya.