- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 9 Februari 2025 | 00:48 WIB
: BMKG menyatakan waspadai gelombang tinggi hingga 4 Meter di Perairan Jatim, 22-25 Januari 2025 - dok.BMKGmadok.BMKGmaritimperakritimperak
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 23 Januari 2025 | 04:55 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 192
Surabaya, InfoPublik – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di perairan Jawa Timur yang diperkirakan akan terjadi antara 22 hingga 25 Januari 2025. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter, dengan peringatan utama diberikan kepada perairan Lumajang.
Untuk wilayah Jatim lainnya, BMKG memperkirakan gelombang air laut berpotensi mencapai ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter. Beberapa wilayah yang terpengaruh antara lain Perairan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, serta Perairan Malang, Jember, dan Banyuwangi.
Gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di sejumlah perairan lain, seperti Perairan Bawean, Masalembo, Gresik bagian Utara, Tuban, dan Lamongan. Selain itu, peringatan serupa juga berlaku di Perairan utara Bangkalan, Pamekasan, Kepulauan Sapudi, serta Kepulauan Kangean bagian utara, timur, dan selatan.
Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, menjelaskan bahwa salah satu penyebab gelombang tinggi ini adalah kecepatan angin yang cukup signifikan. Pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan antara 6 hingga 30 knot.
BMKG juga mengimbau kepada masyarakat, terutama para nelayan, untuk lebih waspada saat beraktivitas di pesisir Jawa Timur. "Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan memperhatikan risiko tinggi, terutama terkait keselamatan pelayaran," kata Ady dalam rilis yang diterima InfoPublik pada Rabu (22/01/2025).
Beberapa saran keselamatan yang dikeluarkan oleh BMKG antara lain:
BMKG berharap peringatan ini dapat meningkatkan kewaspadaan bagi para pelaku pelayaran dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar pesisir Jawa Timur, guna menghindari potensi bahaya akibat gelombang tinggi tersebut. (MC Jatim/Ida/Eyv)