Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak Pantau Harga Bahan Pokok Jelang Imlek

: Sekda Amirullah Pimpin Monitoring Harga Pangan di Pasar Flamboyan | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 24 Januari 2025 | 09:38 WIB - Redaktur: Untung S - 188


Pontianak, InfoPublik – Menjelang perayaan Imlek 2025, Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak melakukan pemantauan terhadap ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar tradisional dan distributor yang ada di wilayah setempat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah, memimpin langsung kegiatan monitoring tersebut di Pasar Flamboyan dan beberapa distributor bahan pokok yang berlokasi di Jalan Adisucipto, pada Kamis (23/1/2025).

Hasil pemantauan yang dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur terkait menunjukkan bahwa harga kebutuhan pokok di Kota Pontianak masih dalam kondisi terkendali. Meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, seperti ikan kembung yang naik menjadi Rp45.000 per kilogram, ikan teri asin Rp105.000 per kilogram, serta bawang putih Rp40.667 per kilogram, namun terdapat juga sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga.

Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai keriting yang turun menjadi Rp26.000 per kilogram, cabai besar Rp25.333 per kilogram, dan daging ayam ras yang dibanderol Rp24.000 per kilogram. Selain itu, harga minyak goreng kemasan premium juga mengalami penurunan menjadi Rp21.000 per kilogram.

Kondisi Harga Masih Terkendali

Amirullah menjelaskan bahwa monitoring harga bahan pokok yang dilakukan oleh Tim Satgas Ketahanan Pangan merupakan bagian dari rutinitas Pemkot Pontianak untuk memantau kondisi stok pangan dan harga di pasar menjelang hari-hari besar keagamaan, termasuk perayaan Imlek yang sering kali diikuti dengan peningkatan permintaan terhadap beberapa komoditas pangan.

"Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi untuk melindungi konsumen, dan saat ini harga minyak goreng masih terkendali," ujar Amirullah setelah melakukan sidak di Pasar Flamboyan dan distributor bahan pokok.

Selain minyak goreng, pemantauan juga dilakukan terhadap bawang merah, cabai, dan ayam. Beberapa komoditas ini menunjukkan penurunan harga, sementara harga daging sapi dan ikan mengalami sedikit peningkatan. Amirullah juga mencatat adanya kenaikan harga telur sekitar Rp1.000 per kilogram, yang diperkirakan disebabkan oleh peningkatan permintaan menjelang Imlek.

Amirullah juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas harga agar tidak terjadi lonjakan harga yang berlebihan, yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen. Ia pun mengimbau kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar menjelang perayaan besar tersebut.

“Pemerintah Kota Pontianak juga berupaya menjamin kelancaran distribusi dan meningkatkan pasokan melalui program-program pengendalian inflasi,” tambahnya.

Salah satu program pengendalian inflasi yang diinisiasi Pemkot Pontianak adalah pemanfaatan pekarangan untuk meningkatkan pasokan cabai merah di tingkat rumah tangga. Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan cabai dari luar daerah yang sering menyebabkan fluktuasi harga.

"Program ini menyasar komoditas yang berpengaruh besar terhadap inflasi, salah satunya cabai," jelas Amirullah, yang juga menambahkan bahwa hal ini merupakan langkah antisipasi untuk mengatasi lonjakan harga cabai yang sering terjadi.

Ketersediaan Pangan Aman, Warga Diimbau tidak Menimbun

Amirullah menegaskan bahwa ketersediaan bahan pokok di Kota Pontianak saat ini masih aman dan tidak ada indikasi kekurangan stok. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam berbelanja, agar tidak terjadi penimbunan bahan kebutuhan pokok yang justru dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.

“Kita berkomitmen untuk terus memantau situasi dan melaporkan kondisi di lapangan kepada pemerintah pusat sebagai bahan kebijakan lebih lanjut,” tutup Amirullah.

Dengan adanya pemantauan itu, Pemkot Pontianak berharap dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok, memastikan ketersediaan pangan, serta mengantisipasi potensi gangguan distribusi yang bisa terjadi menjelang Imlek dan perayaan lainnya. Pemerintah juga berkomitmen untuk melindungi konsumen dan memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. (prokopim/kominfo/Jemi Ibrahim)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 15:45 WIB
HPSN 2025: Buleleng Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Plastik dan Daur Ulang Sampah
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 07:35 WIB
Jalin Kerja Sama melalui MoU, Kalsel Ditarget Serap Gabah 6.350 Ton hingga 2025
  • Oleh MC KAB LUWU
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 13:37 WIB
Akhiri Masa Jabatan, Pj Bupati Luwu Apresiasi Dukungan ASN dan Masyarakat
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 07:11 WIB
Pontianak Pecahkan Rekor MURI, 1.300 Orang Minum Kopi Pancung Campur Durian
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 06:57 WIB
Pemprov Kalbar Luncurkan 41 Event Pariwisata 2025, Siap Tarik Wisatawan!