Ketahanan Nasional di Tengah Krisis Iklim: Bidan Jadi Pilar Utama

: Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang juga Plt. Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Yosef P. Koton saat membuka Musyawarah Daerah Ke-VI Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Gorontalo di Grand Sumber Ria Ballroom Kota Gorontalo, Sabtu (25/1/2025). (foto istimewa)


Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 26 Januari 2025 | 06:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 200


Kota Gorontalo, InfoPublik – Bidan memiliki peran strategis dalam penguatan ketahanan nasional, khususnya di tengah tantangan krisis iklim yang berdampak signifikan terhadap kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi yang baru lahir.

Dalam hal ini, bidan tidak hanya bertugas memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga turut berkontribusi dalam edukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan di tengah situasi lingkungan yang kian tidak menentu.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yosef P. Koton, saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) Ke-VI Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Gorontalo di Grand Sumber Ria Ballroom, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Sabtu (25/1/2025).

“Melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, bidan dapat menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim,” ujar Yosef.

Yosef menekankan pentingnya kolaborasi antara bidan, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks akibat perubahan iklim.

Bidan berada di garis depan pelayanan kesehatan. Mereka tidak hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga berperan sebagai pendidik kesehatan, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil yang seringkali menjadi kelompok paling rentan terhadap dampak krisis iklim.

Yosef juga menyampaikan apresiasi atas upaya Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Gorontalo dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Ia menekankan bahwa bidan adalah pilar penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan tangguh.

Lebih lanjut, Yosef menyoroti pentingnya konsolidasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor terkait untuk menciptakan rencana induk kesehatan yang terintegrasi. Menurutnya, langkah ini sangat penting agar setiap program kesehatan berjalan sesuai target dan memberikan dampak konkret bagi masyarakat.

“Urgensi kesehatan bahkan melampaui pendidikan. Jika sumber daya manusia tidak sehat, maka potensi yang dimiliki tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal,” kata Yosef.

Ia berharap rencana induk kesehatan dapat menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan program kesehatan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Konsistensi dan sinergi antar-pihak sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang nyata dalam mengatasi berbagai persoalan kesehatan.

Melalui peran penting bidan, diharapkan ketahanan nasional di bidang kesehatan dapat terus diperkuat, bahkan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim.

“Momentum penting untuk meningkatkan kompetensi para bidan dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam memperkuat ketahanan nasional melalui perlindungan kesehatan ibu dan anak,” pungkas Yosef.

(mcgorontaloprov)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 28 Maret 2025 | 12:38 WIB
Menhub Pastikan Kesiapan Transportasi Udara Jelang Puncak Arus Mudik 2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 21:48 WIB
Puncak Arus Mudik Kapal PELNI, Pemudik Tembus 27 Ribu Orang
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 14:53 WIB
ASDP Rampungkan Perbaikan Dermaga VI Merak Jelang Puncak Mudik Lebaran 2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 11:52 WIB
Menhub Imbau Pemudik Waspadai Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran 2025