- Oleh MC KOTA BATAM
- Jumat, 28 Maret 2025 | 04:53 WIB
:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 29 Januari 2025 | 07:38 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 278
Bandung, InfoPublik – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman, memantau proses pembersihan sampah di Kawasan Oxbow Cicukang di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Provinsi Jabar pada Selasa (28/1/2025).
Oxbow Cicukang, yang merupakan sodetan atau sungai mati sepanjang satu kilometer, selama ini dipenuhi sampah kiriman dari wilayah Bandung Raya lainnya. Kawasan ini telah menjadi perhatian serius karena kondisinya yang memprihatinkan.
Proses pembersihan dilakukan secara gotong royong selama empat hari terakhir, melibatkan berbagai pihak seperti Satgas Citarum Sektor 8, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Komunitas lingkungan Pandawara Group, dan pemangku kepentingan lain.
Sekda Jabar, Herman Suryatman, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi kawasan ini. "Hari ini saya memantau langsung kondisi di Oxbow Cicukang. Kawasan ini merupakan sungai mati sepanjang kurang lebih satu kilometer, namun sangat memprihatinkan karena dipenuhi sampah," ujarnya.
Hingga saat ini, sekitar 300 meter kawasan telah dibersihkan dengan hasil pengangkutan 200 ton sampah. Masih tersisa 700 meter area yang diperkirakan menyimpan 650 ton sampah.
"Kami menargetkan pembersihan ini selesai paling lambat pertengahan Februari 2025. Kami sudah mengoordinasikan berbagai pihak terkait agar proses ini bisa dipercepat," jelas Herman.
Untuk mempercepat penyelesaian, Pemprov Jabar mengerahkan berbagai perangkat kerja, di antaranya:
Herman menegaskan bahwa penyelesaian masalah sampah harus dimulai dari tingkat rumah tangga. Masyarakat diimbau untuk aktif memilah dan mengurangi sampah melalui prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R).
"Jika pengelolaan sampah di rumah tangga bisa dilakukan dengan baik, setidaknya 50 persen masalah sampah sudah selesai. Di tingkat lingkungan, 30 persen bisa ditangani. Hanya tersisa 20 persen residu yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pengelolaan yang terukur sangat penting untuk memastikan kapasitas Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) tetap memadai. Saat ini, TPPAS Sarimukti diproyeksikan mampu menampung sampah hingga 2027. Nantinya, TPPAS Legok Nangka yang direncanakan beroperasi pada 2028 akan melanjutkan peran tersebut.
Pembersihan Oxbow Cicukang tidak hanya menjadi langkah strategis mengurangi sampah di sungai mati, tetapi juga simbol kolaborasi seluruh elemen masyarakat. Herman mengajak warga untuk bersama-sama menerapkan pola hidup ramah lingkungan dengan mengurangi produksi sampah, memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan, dan mendaur ulang limbah organik dan anorganik
Jika langkah ini dijalankan secara konsisten, sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan jauh berkurang, sehingga pengelolaan sampah lebih efisien dan berkelanjutan.