Lumajang Jadi Percontohan! Model Perhutanan Sosialnya Dilirik Internasional

: Foto oleh Kementerian Kehutanan RI


Oleh MC KAB LUMAJANG, Minggu, 2 Februari 2025 | 14:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 130K


Lumajang, InfoPublik – Kabupaten Lumajang kembali mencuri perhatian dunia berkat keberhasilannya dalam pengelolaan perhutanan sosial berbasis pembangunan berkelanjutan.

Dalam waktu dekat, tim Singapore News akan berkunjung untuk melihat langsung bagaimana konsep Integrated Area Development (IAD) diterapkan di Lumajang.

Menurut Penjabat (Pj) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Bunda Yuyun), Lumajang menjadi daerah pionir dalam penerapan IAD yang mengintegrasikan sektor kehutanan, pangan, agroindustri, dan pariwisata.

"Keberhasilan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, sektor swasta, dan akademisi bisa menciptakan model pembangunan berkelanjutan," ujar Bunda Yuyun melalui keterangan yang diterima pada Sabtu (1/2/2025).

Tahun lalu, Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, bahkan mengunjungi Desa Burno, Lumajang, untuk melihat langsung penerapan IAD di lapangan.

Saat ini, Kabupaten Lumajang memiliki 4.189 hektare kawasan perhutanan sosial yang sudah terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Keberhasilan pengelolaan hutan berbasis ekonomi hijau di Lumajang tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan data, omzet dari program IAD di Lumajang mencapai Rp17 miliar per tahun, dengan sektor unggulan seperti peternakan sapi perah, budidaya rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, produksi kopi lokal, dan pengelolaan air minum kemasan.

Salah satu model yang diterapkan adalah agroforestry, di mana petani memanfaatkan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak.

Saat ini, peternak di Desa Burno memiliki 804 ekor sapi yang mampu menghasilkan 5.172 liter susu per hari, dengan hasil rumput gajah mencapai 1.700 ikat per hari dari lahan seluas 133 hektare.

Selain sektor pertanian dan peternakan, Pemkab Lumajang juga mengembangkan sektor pariwisata berbasis perhutanan sosial dengan membangun:

  • Rest area menuju kawasan wisata Ranu Regulo
  • Sarana  dan prasarana objek wisata di Ranu Pani
  • Amphitheater di Siti Sundari  dan Ranu Pani
  • Bumi Perkemahan Glagah Arum & Rumah Nggaga

Pengembangan ini semakin memperkuat Lumajang sebagai destinasi wisata berbasis alam yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Bahkan, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata telah diterima untuk mendukung pembangunan destinasi wisata baru di Lumajang.

Bunda Yuyun berharap, kunjungan dari tim Singapore News akan memperkenalkan konsep pengelolaan perhutanan sosial Lumajang ke dunia internasional.

"Semoga Lumajang bisa menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan berbasis perhutanan sosial," harapnya.

(MC Kab. Lumajang/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Minggu, 18 Mei 2025 | 21:48 WIB
Peran Keluarga dan Komunitas Jadi Kunci Tumbuh Kembang ABK
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Minggu, 18 Mei 2025 | 21:37 WIB
Kelas Antariksa di Ruang Publik, Komunitas Ini Tarik Minat Anak pada Sains
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Minggu, 18 Mei 2025 | 21:33 WIB
Jemblem Crypsi, Kuliner Khas Lumajang yang Menjadi Oase di Era Serba Instan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 17 Mei 2025 | 18:16 WIB
Dari Lumajang ke Asia Pasifik: Langkah Gemilang Yusuf di Usia Dini
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 17 Mei 2025 | 18:13 WIB
Bupati Lumajang Dorong IDI Jadi Mitra Strategis Sektor Kesehatan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 17 Mei 2025 | 17:59 WIB
Gunung Semeru Kembali Menyapa Pendaki, Simak Prosedur dan Aturannya!
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 17 Mei 2025 | 17:56 WIB
Oknum Segel Sekolah, Dindikbud Lumajang akan Ambil Langkah Tegas