- Oleh MC KOTA TIDORE
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 05:37 WIB
: Dinas Kehutanan Maluku Utara mendukung penuh Gerakan Penanaman Serentak Agroforestri Pangan/ dok. Biro Adpim Setda Pemprov Malut
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 5 Februari 2025 | 16:35 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 196
Sofifi, Infopublik- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara melalui Dinas Kehutanan mendukung penuh gerakan penanaman serentak agroforestri pangan, yang merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan kondisi hutan agar lebih produktif melalui Gerakan Penanaman Serentak Agroforestri Pangan dan Multi-Purpose Tree Species (MPTS).
Kegiatan dilakukan secara virtual bersama Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, dan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, pada Selasa (4/2/2025).
Penanaman padi lahan kering dan MPTS yang dilakukan di Desa Taraudu, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, ini dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan Provinsi Maluku Utara Kadri La Etje, dan Bupati Halmahera Barat, James.
Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan, KLHK memiliki komitmen mewujudkan arahan Presiden RI terkait program Swa Sembada Pangan, Hutan Cadangan Pangan, serta ketahanan energi dan air.
Meski berperan sebagai pendukung Kementerian Pertanian, jelas dia, KLHK tetap memiliki potensi besar dalam memaksimalkan fungsi kawasan hutan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut data KLHK, terdapat 1,1 juta hektare lahan yang berpotensi ditanami Padi Gogo melalui sistem Agroforestri.
Ia menjelaskan bahwa lahan ini merupakan kawasan hutan yang telah direvitalisasi dari degradasi akibat kebakaran hutan atau aktivitas illegal logging di masa lalu.
"Arahan Presiden sangat jelas, hutan harus tetap lestari, tetapi pembangunan juga tidak boleh berhenti. Kesejahteraan rakyat adalah prioritas. Kami akan membantu Kementerian Pertanian dengan menyediakan lahan ini, dan seiring waktu, jika anggaran cukup, kami akan maksimalkan fungsi hutannya," kata Raja Juli Antoni.
Sementara itu, Andi Amran Sulaiman menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan kebijakan strategis di sektor pertanian. Salah satunya adalah peningkatan kuota pupuk hingga 100 persen untuk mendukung para petani.
Termasuk perbaikan irigasi dan optimalisasi pompanisasi guna meningkatkan produksi pertanian.
"Saat ini, pupuk menjadi faktor utama dalam produktivitas pertanian. Oleh karena itu, pemerintah telah meningkatkan jumlahnya hingga 100 persen. Selain itu, pemerintah menargetkan perbaikan irigasi seluas 2 juta hektare dan optimalisasi pompanisasi serta penyediaan benih unggul," jelas Andi Amran.
Asisten Bidang Pemerintahan Provinsi Maluku Utara, Kadri La Etje, mengapresiasi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Semoga penanaman Agroforestri Pangan menjadi wujud nyata komitmen kita dalam meningkatkan ketahanan pangan serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Maluku Utara, khususnya di Halmahera Barat," kata Kadri.
Ia berharap, gerakan tanam serentak ini menjadi awal dari upaya besar dalam meningkatkan ketahanan pangan serta mengoptimalkan fungsi hutan agar lebih produktif.
"Saya yakin, dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik, kita bisa mencapai tujuan bersama dalam memperkuat ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan di Maluku Utara," ujar dia.
MC Tidore