Pj Bupati Sampang: Musrenbangcam Jadi Wadah Utama Perencanaan Pembangunan Daerah

: Pj. Bupati Sampang: Musrenbangcam jadi wadah utama perencanaan pembangunan daerah. Sumber Foto: Pemkab Sampang


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 7 Februari 2025 | 02:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 159


Surabaya, InfoPublik – Penjabat (Pj) Bupati Sampang, Rudi Arifianto, menyampaikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) merupakan wadah utama bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam perencanaan pembangunan daerah. 

"Kehadiran Bapak/Ibu sekalian untuk turut serta berkontribusi dalam membahas usulan rencana pembangunan lingkup Kecamatan Banyuates yang akan dilaksanakan pada 2026 sangat kami harapkan," ujarnya dalam Musrenbangcam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 Kecamatan Banyuates.

Tema pembangunan Kabupaten Sampang 2026 difokuskan pada peningkatan produktivitas sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan, serta ketahanan pangan demi percepatan pembangunan ekonomi inklusif yang berkelanjutan. 

Rudi menegaskan empat prioritas utama dalam pembangunan tahun 2026 mencakup peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pengentasan kemiskinan berbasis agribisnis dan UMKM, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang inovatif.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sampang menunjukkan peningkatan dari 61,94 pada 2019 menjadi 66,72 di tahun 2024. Angka tersebut masih menjadi yang terendah di Jawa Timur. 

"Kita harus terus bekerja keras di sektor pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat. Sektor UMKM nantinya akan menjadi fokus pembangunan karena mereka diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Sampang,"paparnya seperti dikutip dalam laman Pemerintah Kabupaten Sampang, Kamis (6/2/2025). 

Terkait kondisi Kecamatan Banyuates, Rudi menyoroti potensi besar yang dimiliki wilayah pesisir ini, termasuk sektor perikanan, pertanian, peternakan sapi potong, serta industri kecil dan menengah. Ia meminta kepada Perangkat Daerah terkait untuk terus berinovasi dan memberikan pendampingan kepada pelaku usaha lokal agar potensi tersebut dapat dikelola dengan optimal.

Ia juga mengingatkan masih adanya permasalahan infrastruktur dan layanan dasar yang perlu segera diatasi. 

"Walaupun Banyuates kaya akan potensi ekonomi, kita tidak bisa menutup mata terhadap tantangan yang ada, seperti konektivitas wilayah, layanan air bersih, dan masih banyaknya rumah tidak layak huni. Oleh karena itu, diperlukan langkah identifikasi prioritas yang lebih matang agar pengusulan pendanaan dapat lebih tepat sasaran,"imbuhnya.

Rudi mengajak semua pihak untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah. "Melalui kesempatan ini, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama merawat hasil pembangunan yang telah kita capai dan menjadikannya sebagai fondasi untuk pembangunan yang lebih maju ke depan," tuturnya.

Musrenbangcam di Kecamatan Banyuates diharapkan dapat menghasilkan keputusan strategis yang bermanfaat bagi masyarakat dan sejalan dengan prioritas pembangunan Kabupaten Sampang tahun 2026. 

Adapun Camat Banyuates, Fajar Sidiq menyampaikan usulan pembangunan dari 20 desa yang belum terselesaikan di tahun sebelumnya kembali diajukan dalam Musrenbang kali ini. 

"Sama seperti tahun sebelumnya, kami mengusulkan program prioritas dari desa-desa yang masih membutuhkan perhatian, khususnya dalam hal infrastruktur," ungkapnya.  

Ia menjelaskan pra-Musrenbang telah dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat. Hasilnya, permasalahan infrastruktur jalan masih menjadi dominasi utama dalam usulan pembangunan. 

"Jalan akses, terutama jalan kabupaten, masih menjadi kebutuhan mendesak. Kami berharap di tahun 2025 atau 2026 perbaikan jalan ini bisa menjadi prioritas pembangunan,"urainya.  

Selain jalan kabupaten, Fajar juga menyebut bahwa masih banyak desa yang mengusulkan pembangunan jalan poros antar desa. 

Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah kabupaten saat ini lebih fokus untuk menyelesaikan jalan kabupaten terlebih dahulu.  

Terkait isu lingkungan, Fajar menekankan perlunya solusi konkret dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Banyuates.

"Persoalan pengelolaan sampah menjadi pekerjaan rumah yang harus segera kita atasi. Kami membutuhkan dukungan dari OPD terkait untuk menangani hal ini secara efektif," ujarnya.  

Dalam sektor ekonomi, ia menyoroti potensi besar hasil pertanian di Kecamatan Banyuates yang masih membutuhkan pendampingan agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi. 

Hal serupa juga berlaku pada sektor pariwisata, di mana akses menuju destinasi wisata alam seperti Hutan Kera Nepa masih kurang optimal. 

"Akses menuju kawasan wisata perlu mendapatkan perhatian lebih agar bisa dikembangkan menjadi sektor unggulan yang menggerakkan ekonomi masyarakat," tambahnya.  

Fajar juga menyinggung pentingnya peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat pedesaan. Ia berharap agar puskesmas pembantu di desa-desa bisa lebih dioptimalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.  

Menutup sambutannya, Fajar mengucapkan apresiasi atas program pembangunan yang telah terealisasi di Kecamatan Banyuates. 

"Kami mengucapkan terima kasih atas program yang telah direalisasikan di Kecamatan Banyuates. Semoga program-program ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," tambahnya. (MC Jatim/ida-idc/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 20:38 WIB
Ali Affandi Pimpin Wushu Jatim, Siap Bangun Atlet Bermental Juara
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 21:32 WIB
Pemkot Surabaya Siapkan Infrastruktur Dukung Proyek SRRL
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 20:29 WIB
Perkuat Timnas, Lima Pemain Voli Putri Jatim Dipanggil PP PBVSI