- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Kamis, 20 Maret 2025 | 20:51 WIB
: GMNI Diharapkan Terus Aktualisasikan Konsep Marhaenisme. Foto : Eka/Malra
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Jumat, 14 Februari 2025 | 23:39 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 146
Langgur,InfoPublik - Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Nurjanah Yunus, berharap pada pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Malra untuk terus mengaktualisasikan konsep marhaenisme yang telah digagas oleh Soekarno dengan mengikuti perkembangan pembangunan saat ini.
"Peganglah teguh ideologi Marhaenisme dan teruslah berjuang bersama rakyat," ujar Nurjanah yang mewakili penjabat bupati pada konferensi cabang GMNI Cabang Malra di Ballroom Hotel Kimson"Jumat(14/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan tentang konsep marhaenisme kepada para pengurus GMNI Cabang Malra.
Menurutnya,Marhaenisme yang dirumuskan oleh Soekarno tidak sekedar sebuah ideologi, tetapi juga merupakan simbol dari suatu kondisi yang sering ditemukan di dalam masyarakat dan masih terus ada hingga saat ini.
Marhaen adalah masyarakat kecil yang punya alat produksi tetapi menjadi kurang beruntung karena sistem yang tidak berpihak kepada mereka.
“Dalam konteks masyarakat modern saat ini, masih ada Marhaen-Marhaen seperti yang ditemui oleh Soekarno saat itu”imbuhnya.
Kita jumpai masyarakat kecil yang hidup di bawah garis kemiskinan dan fenomena itu terus berlangsung sepanjang waktu, bahkan diwariskan pada generasi-generasi berikutnya.
Kemiskinan masih menjadi permasalahan serius yang terus menjadi perhatian pemerintah, termasuk pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. menurutnya, banyak kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrim di Malra.
Sampai Maret 2024, tingkat kemiskinan di Malra masih berada pada persentase 21,22% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 21.720 orang.
“Tentu jumlah itu masih tergolong tinggi, tetapi pemerintah daerah terus melakukan percepatan dalam hal pengentasan kemiskinan”imbuhnya.
Secara umum kebijakan pengentasan kemiskinan dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan menghilangkan kantong kemiskinan.
Dia menambahkan, jumlah anggaran untuk mengatasi kemiskinan ini pun tergolong signifikan dan merupakan indikasi bahwa pemerintah benar-benar serius untuk mengatasi permasalahan kemiskinan.
Sepanjang tahun, upaya mengatasi kemiskinan ini terus dilakukan dan memperlihatkan trend adanya penurunan, meskipun belum signifikan. “Paket-paket bantuan sosial yang berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus digulirkan kepada masyarakat setiap tahun”ujarnya.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga menggelontorkan paket kebijakan pemberdayaan untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat serta membangun infrastruktur pendukung seperti jalan, perumahan, irigasi, air bersih, lingkungan pemukiman dan persampahan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada kantong-kantong kemiskinan.
Namun disisi lain ungkap Nurjanah Yunus, Pemerintah daerah juga menyadari bahwa upaya mengatasi kemiskinan ini membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder, termasuk juga GMNI Cabang Malra.
Ideologi dan garis perjuangan GMNI yang berpihak pada upaya membebaskan dan memenangkan Marhaen juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah daerah.
Karena itu, saya berharap GMNI Malra dapat turut serta dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan juga permasalahan pembangunan lainnya di Maluku Tenggara. Dengan jejaring, integritas dan kapasitas intelektual yang dimiliki.
“saya yakin GMNI dapat mengadvokasi dan membantu mengupayakan berbagai kebijakan dari pemerintah pusat, atau lembaga-lembaga lain yang concern terhadap kemiskinan, untuk membantu menguatkan kebijakan daerah”tambahnya. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/eyv).