- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Minggu, 18 Mei 2025 | 21:48 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 17 April 2025 | 13:03 WIB - Redaktur: Juli - 701
Lumajang, InfoPublik – Momentum libur Lebaran 2025 menjadi bukti nyata bahwa sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang semakin menggeliat. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memadati destinasi unggulan, terutama wisata bahari seperti Pantai Watu Pecak dan Wotgalih. Suasana libur pun menjadi lebih semarak, membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.
Namun, di balik tingginya angka kunjungan, Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak lengah. Komitmen terhadap kelestarian lingkungan tetap menjadi prioritas utama, khususnya dalam hal pengelolaan sampah yang meningkat selama periode libur panjang ini.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang mencatat, terjadi peningkatan timbulan sampah hingga mencapai 600 kilogram dari dua titik wisata tersebut. Menyikapi hal itu, DLH langsung mengaktifkan sistem penanganan cepat melalui pengangkutan sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Peningkatan ini sudah kami antisipasi sebelumnya. Kami lakukan penanganan secara berkala agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Lumajang, Agung Wicaksono Kuncoro saat dikonfirmasi, Kamis (17/4/2025).
Lebih dari sekadar menangani sampah, lanjut Agung, momen ini juga menjadi bahan refleksi dan evaluasi bersama untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pengelola wisata, dan masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran menjaga lingkungan.
“Jumlah sampah yang meningkat bukan hanya angka, tapi juga menjadi pengingat bahwa semakin banyak orang yang datang menikmati keindahan Lumajang. Ini tantangan sekaligus peluang untuk membangun sistem pariwisata berkelanjutan,” tambahnya.
Pemkab Lumajang berharap, kesadaran akan kebersihan dan pelestarian lingkungan menjadi bagian dari budaya wisata yang tumbuh di tengah masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, sektor pariwisata bisa terus berkembang tanpa mengorbankan kelestarian alam. (MC Kab. Lumajang/An-m)