- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Minggu, 18 Mei 2025 | 21:48 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 18 April 2025 | 13:55 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Lumajang, InfoPublik – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan para atlet muda Lumajang di bidang olahraga rekreasi. Usai menorehkan dua medali emas dan satu perak di ajang Festival Olahraga Rekreasi Daerah (FORDA) di Surabaya, serta satu medali emas di Festival Olahraga Rekreasi Provinsi (FORPROV) di Jember, kini Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Korda Lumajang bersiap melangkah lebih jauh: menantang persaingan di kancah nasional.
Ketua FKTI Korda Lumajang, Ferry Sinarno, menyampaikan rasa bangganya atas perjuangan dan semangat juang para atlet muda binaannya. Dalam Talkshow di LPPL Radio Suara Lumajang, Kamis (17/04/2025), Ferry menyatakan optimisme tinggi untuk memberangkatkan atlet-atlet berprestasi mengikuti ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 5 Juli 2025 mendatang.
“Kami telah mengikuti berbagai event olahraga, Alhamdulillah hasilnya membanggakan. Ini menjadi motivasi kami untuk terus melangkah ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Ferry penuh semangat.
Dalam dua bulan ke depan, Ferry menuturkan bahwa persiapan serius akan dilakukan. Salah satunya adalah menghadirkan mantan juara dunia karate tradisional dari Republik Ceko untuk melatih para atlet secara intensif menjelang FORNAS.
“Kami akan berlatih keras, semoga hasilnya bisa membawa harum nama Lumajang di tingkat nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia berharap dukungan dari masyarakat dan semua pihak agar perjuangan atlet Lumajang bisa berjalan lancar dan penuh berkah.
“Mohon dukungan dan doa agar amanah ini bisa kami wujudkan dengan prestasi terbaik di ajang bergengsi FORNAS VIII,” harap Ferry.
Sementara itu, Wakil Ketua 3 KORMI Lumajang, Dr. Muchamad Taufiq, menjelaskan bahwa FKTI hadir tidak hanya untuk mencetak juara, tapi juga membentuk karakter generasi muda melalui olahraga karate tradisional
“Karate tradisional tidak sekadar tentang medali, tapi juga pembentukan karakter dan keterampilan bela diri. Prestasi adalah nilai tambah,” ujarnya.
Taufiq juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, terutama Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lumajang, yang memungkinkan pengembangan cabang olahraga ini di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.
“Dengan sinergi yang baik antara FKTI, KORMI, dan pemerintah, kami optimis Lumajang akan semakin dikenal sebagai daerah yang konsisten melahirkan atlet berkarakter dan berprestasi,” pungkasnya.
Prestasi yang diraih para atlet karate tradisional Lumajang bukan sekadar kebanggaan, tetapi juga bukti bahwa dengan kerja keras, pembinaan yang baik, dan semangat kolaborasi, mimpi besar dapat diwujudkan. Langkah mereka menuju FORNAS VIII bukan hanya untuk menang, tetapi untuk membawa pesan damai, disiplin, dan semangat juang dari Lumajang untuk Indonesia. (MC Kab. Lumajang/Bob/An-m)