- Oleh MC KOTA SINGKAWANG
- Rabu, 21 Mei 2025 | 20:06 WIB
: Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting Solok Selatan 2025
Oleh MC KAB SOLOK SELATAN, Sabtu, 26 April 2025 | 17:49 WIB - Redaktur: Juli - 226
Padang Aro, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus memperkuat komitmen dalam menurunkan angka prevalensi stunting melalui berbagai program terarah.
Salah satu inisiatif terbaru adalah peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang secara langsung menyasar keluarga berisiko stunting di wilayah tersebut.
Wakil Bupati Solok Selatan sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), H. Yulian Efi, menyatakan bahwa program Genting menjadi salah satu prioritas utama dalam mengintervensi keluarga yang rentan terhadap stunting.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong-royong menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting dengan menjadi Orang Tua Asuh (OTA),” ujar Yulian dalam Rapat Koordinasi TPPS Periode 1 Tahun 2025 yang digelar di Aula Sarantau Sasurambi, Kamis (24/4/2025).
Program Genting ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga guna menekan angka stunting secara signifikan di seluruh Indonesia.
Di tingkat daerah, pelaksanaan program ini diperkuat dengan Surat Himbauan Bupati Solok Selatan Nomor 400/32/dp2kbpp&pa/2025 tertanggal 28 Februari 2025, yang menjadi dasar hukum pelaksanaan program Genting di Solok Selatan.
Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBPP&PA), terdapat 686 keluarga berisiko stunting yang membutuhkan pendampingan intensif. Pendampingan diberikan dalam dua bentuk, yakni:
1. Pemberian nutrisi untuk ibu hamil dan balita.
2. Edukasi pola asuh bagi para orang tua, mengingat stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tapi juga kurangnya pemahaman tentang perawatan anak.
Berbagai dinas lintas sektor juga turut andil dalam program ini, antara lain: Dinas Kesehatan: pemeriksaan dan pendampingan kesehatan; Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan: penyediaan makanan bergizi; Dinas Pendidikan, Dinas Sosial-PMD, serta Dinas Kominfo: edukasi dan kampanye informasi.
Upaya konsisten pemerintah sejak beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup baik. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia 2024, tingkat prevalensi stunting di Solok Selatan tercatat sebesar 14,7 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional.
Angka ini diharapkan terus menurun melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, agar Solok Selatan mampu mencetak generasi emas yang sehat dan berkualitas.