Guru Besar FKM Unair Ungkap Strategi Pencegahan Masalah Kesehatan Masyarakat

: Prof Dr Hari Basuki Notobroto dr MKes di Surabaya,Jumat, (25/4/2025) telah resmi dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Airlangga (Unair). Dalam orasi pengukuhannya, Prof Hari membahas terkait optimalisasi statistik rutin sebagai dasar pengembangan strategi pencegahan masalah kesehatan masyarakat. 


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 25 April 2025 | 17:56 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 160


Surabaya, InfoPublik - Prof Dr Hari Basuki Notobroto dr MKes telah resmi dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Airlangga (Unair). Dalam orasi pengukuhannya, Prof Hari membahas terkait optimalisasi statistik rutin sebagai dasar pengembangan strategi pencegahan masalah kesehatan masyarakat. 

Prof Hari menjelaskan meskipun pembangunan Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang baik di berbagai  indikator, namun pada sektor kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan. “Telah terjadi transisi epidemiologi, di mana di satu sisi kita dihadapkan pada masalah penyakit infeksi menular, tetapi di sisi lain juga dihadapkan pada masalah penyakit kronis degeneratif,” jelasnya, di Surabaya,Jumat, (25/4/2025).

Dalam menghadapi permasalahan ini, perlu strategi yang berdasar pada pengambilan keputusan dan perencanaan yang tepat. Strategi ini memerlukan dukungan sistem informasi kesehatan yang memiliki dua tugas utama, yakni tugas etiologis dan evaluatif. Data rutin menjadi pilar dalam perencanaan dan manajemen pelayanan kesehatan. Data ini memegang peran penting dalam pemberian pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan, dan perencanaan program yang efektif dan efisien. 

“Pengolahan data rutin akan menghasilkan statistik rutin yang apabila dimanfaatkan dengan optimal, ia dapat membantu manajemen kesehatan. Tidak hanya memberikan gambaran situasi masalah kesehatan di sebuah wilayah, tetapi juga mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi, sehingga dapat mengembangkan program kesehatan untuk upaya preventif,” paparnya.

Namun nyatanya, statistik rutin kurang dimanfaatkan dalam perencanaan program yang bersifat promotif-preventif. Selama ini, kegiatan manajemen data lebih cenderung pada pengumpulan dan penyimpanan data, sedang pengolahannya masih terbatas. “Temuan menunjukkan, hanya 10-65 persen pemanfaatan statistik rutin oleh petugas kesehatan dilakukan dengan baik,”imbuhnya. 

Kurangnya pemanfaatan statistik rutin yang banyak terjadi muncul karena permasalahan kualitas, manajemen, dan pemanfaatan data. Ketiga masalah ini berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia dalam sistem informasi kesehatan, khususnya kemampuan analisis dan interpretasi statistik. 

Selain permasalahan tersebut, terdapat kendala berkaitan dengan jenis data yang pada umumnya bersifat agregat. “Data agregat memiliki keterbatasan dalam analisis dan mengidentifikasi sebab atau faktor risiko masalah kesehatan. Perlu keterampilan untuk melakukan analisis identifikasi sebab, faktor risiko, dan perancu yang berkaitan dengan masalah kesehatan,” paparnya.

Untuk mengatasi permasalah ini, perlu ada optimalisasi pemanfaatan statistik rutin dalam upaya pencegahan masalah kesehatan masyarakat. Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan sistem informasi kesehatan, pemanfaatan teknologi pengolahan data, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan kerjasama dengan perguruan tinggi. (MC Prov Jatim /hjr-mad/eyv)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 15 Mei 2025 | 04:06 WIB
Emil: Jatim Siap Dukung Uji Coba Vaksin BCG Baru
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 15 Mei 2025 | 04:01 WIB
Triwulan I 2025, Perekonomian Jatim Tumbuh Lebih Tinggi Dibandingkan Nasional
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 15 Mei 2025 | 04:19 WIB
Ungkapan Syukur Diyem, Penjual Jamu Asal Mojokerto yang Naik Haji
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 15 Mei 2025 | 03:46 WIB
Muayatur Rohmah, Jemaah Haji Disabilitas Asal Jember Naik Haji