- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 17 Juni 2025 | 19:46 WIB
: Ketua TP PKK Batang Faelasufa Faiz memberikan sambutan saat HBH dan Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Aula Bupati Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Minggu, 27 April 2025 | 22:26 WIB - Redaktur: Untung S - 316
Batang, InfoPublik – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Batang menggelar acara halalbihalal sekaligus Sosialisasi Pengelolaan Limbah Sampah di Aula Bupati Batang, Sabtu (26/4/2025).
Kegiatan itu tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi momentum strategis bagi organisasi perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah, khususnya dalam penanganan sampah.
Ketua GOW Batang, Rustika Handi Hakim, menyatakan bahwa acara ini dihadiri oleh 35 organisasi perempuan se-Kabupaten Batang. "Selain mempererat tali silaturahmi, kami ingin mempercepat penanganan sampah melalui peran aktif perempuan di tingkat rumah tangga. Inilah langkah nyata yang bisa kami ambil untuk mendukung kebersihan lingkungan," ujarnya.
Faelasufa Faiz, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Batang, menegaskan bahwa organisasi perempuan harus memiliki program yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.
"Perempuan memiliki peran krusial dalam menyelesaikan berbagai persoalan, termasuk pengelolaan sampah. Setiap organisasi harus memiliki gerakan atau program untuk mengedukasi masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih baik," tegas Faelasufa.
Ia juga mengajak GOW untuk memperkuat Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang menargetkan 272 balita berisiko stunting, serta mendorong pemberdayaan UMKM lokal sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang, Akhmad Handy Hakim, mengungkapkan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randukuning sudah hampir penuh. Oleh karena itu, pemerintah sedang membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan memperkuat peran desa dalam pengelolaan sampah organik.
"Kami berharap organisasi perempuan dapat menjadi agen perubahan dengan mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah, memisahkan antara sampah organik dan non-organik," jelasnya.
Kolaborasi antara GOW, TP PKK, dan pemerintah daerah ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah, tetapi juga mendorong peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Batang. (MC Batang, Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)