- Oleh MC KOTA PARIAMAN
- Kamis, 12 Juni 2025 | 15:51 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Minggu, 4 Mei 2025 | 15:22 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Festival Budaya Pronojiwo menjadi menjadi contoh nyata bahwa pelestarian budaya dapat bersinergi langsung dengan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Secara konkret, festival yang diinisiasi oleh Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Widya Gama Lumajang itu berhasil menarik perhatian masyarakat dan wisatawan, membuka peluang usaha bagi pelaku UMKM, pedagang lokal, seniman, dan pelaku ekonomi kreatif
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan bahwa kegiatan budaya seperti ini memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.
“Festival seperti ini menggerakkan ekonomi. Warung ramai, produk UMKM laku, jasa hiburan dan makanan meningkat. Semua ikut merasakan manfaatnya,” ujar Bunda Indah di Lapangan Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang pada Sabtu (3/5/2025).
Selama festival berlangsung, lapangan Pronojiwo dipadati stan kuliner, kerajinan tangan, dan produk lokal lainnya. Pengunjung dari luar daerah turut berbelanja dan mencicipi sajian khas Lumajang, memperkuat perputaran ekonomi di tingkat akar rumput.
Para pelaku usaha kecil mengaku merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan dibandingkan hari biasa.
“Alhamdulillah, jualan kami hari ini lebih dari biasanya. Banyak yang beli makanan dan oleh-oleh lokal,” ungkap salah satu pelaku UMKM.
Selain sajian ekonomi, Festival Budaya Pronojiwo juga menampilkan pertunjukan seni khas seperti Bantengan, yang menjadi ikon kebudayaan Lumajang. Pertunjukan tersebut menjadi magnet yang mampu menarik wisatawan untuk datang dan menikmati kekayaan tradisi lokal.
“Ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga identitas dan daya tarik wisata. Kita ingin Pronojiwo dikenal luas, tidak hanya karena alamnya tapi juga budayanya,” lanjut Bunda Indah.
Bunda Indah menyatakan optimisme bahwa Pronojiwo dapat menjadi kota wisata unggulan dalam lima tahun mendatang. Dengan sinergi antara budaya, alam, dan pelaku usaha lokal, kawasan ini diyakini mampu menciptakan ekonomi berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
“Kita punya potensi lengkap. Tinggal bagaimana kita kelola dan promosikan. Masyarakat harus terlibat aktif agar hasilnya langsung dirasakan,” tegasnya.
(MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)