Gubernur Riau Temui Menhub: Minta Relokasi Bandara hingga Jalur Kereta Sawit

:


Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 7 Mei 2025 | 06:21 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 201


Jakarta, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama para bupati dan wali kota seluruh Provinsi Riau melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Selasa (6/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Wahid menekankan pentingnya konektivitas sebagai kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau, yang secara geografis berada di lokasi strategis di tengah Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka, salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia.

“Riau memiliki wilayah laut, darat, dan kepulauan yang menjadikannya sangat potensial untuk tumbuh. Potensi ini ditopang oleh sektor migas, perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa, sagu, serta pertambangan,” jelas Wahid.

Ia mengungkapkan, saat ini terdapat 12 Wilayah Kerja (WK) Migas aktif di Riau. Namun, tantangan besar masih dihadapi, terutama terkait keterbatasan konektivitas antarwilayah.

Terkait infrastruktur udara, Wahid menyoroti kepadatan aktivitas Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) yang dikelola oleh Angkasa Pura serta Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin oleh TNI AU. Bandara ini juga digunakan untuk latihan militer bersama negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

“Kalau memungkinkan, kami mengusulkan relokasi bandara agar bandara militer tetap di kota, sementara bandara komersial dipindahkan ke lokasi baru yang terkoneksi dengan jalan tol,” jelasnya, merujuk pada hasil studi kelayakan sebelumnya.

Ia juga meminta pengaktifan kembali rute pelayaran laut lama dan pembukaan rute baru guna memperkuat transportasi antarpulau.

“Kami sudah mengusulkan ke ASDP agar rute lama diaktifkan kembali, dan juga rute baru seperti Tembilahan–Batam bisa dibuka,” tambahnya.

Wahid turut menyoroti persoalan kendaraan over dimension and over load (ODOL) yang kerap menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan. Dari total 4 juta hektare kebun sawit di Riau, hanya 1,2 juta hektare yang berizin, sementara sisanya belum memberikan kontribusi signifikan bagi daerah.

“Kami mengusulkan solusi jangka panjang berupa pengalihan angkutan barang ke jalur kereta api, agar jalan raya tidak terus rusak,” sebut Wahid.

Menanggapi berbagai masukan tersebut, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyambut baik aspirasi yang disampaikan Gubernur Riau dan jajaran kepala daerah.

“Koordinasi ini merupakan bentuk kolaborasi antara pusat dan daerah. Semua masukan akan ditindaklanjuti secara teknis untuk perumusan kebijakan terbaik,” ujarnya.

“Kita akan melihat kebutuhan sektor transportasi Riau secara menyeluruh dan menyusun langkah strategis agar konektivitasnya meningkat demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tutupnya.

(Mediacenter Riau/Alw)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Rabu, 11 Juni 2025 | 20:30 WIB
Lobi Anggaran Pembangunan ke Pusat, Anggota DPR RI Puji Gubernur Riau